Sinopsis Kill Me Heal Me Episode 12 Part 2
Melihat pemandangan dihadapannya, Ri Jin mengira kalau ini semua adalah ulah Shin Se Gi yang tak mendengarkan ucapannya. Dia menyuruh Ri On untuk pulang saja, dia akan membuat film Love and War.
Ri Jin berlari menuju ke arah kedua Do Hyun dan Chae Yeon yang melongo melihatnya. Ri Jin memisahkan mereka, lalu ia pura – pura marah pada Do Hyun.
“Apa kau manusia? Tidak peduli betapa marahnya dirimu padaku, kenapa mengganggu seorang wanita yang akan bertunangan?”
Do Hyun ingin menjelaskan apa yang terjadi tapi Ri Jin tak mau mendengarkannya. Dia malah meminta maaf pada Chae Yeon, mengaku kalau dia dan Do Hyun sedang bertengkar dan Do Hyun sangat marah jadi saat dia mabuk dia pergi mencari Chae Yeon. Ri Jin memohon agar Chae Yeon jangan sampai terbuai dengan bualan Do Hyun. Dia memang selalu seperti itu.
Do Hyun menegur Ri Jin tapi dia malah dijewer olehnya. Chae Yeon sempat terbelalak melihat Ri Jin dengan entengnya menjewer Do Hyun.
“Aku akan membuang sampah ini, jadi Manajer Han, kau bisa meludahinya di jalan. Meludahinya dua, tiga kali! Begitulah.” Ucap Ri Jin menarik telinga Do Hyun dan menyeretnya ke dalam rumah. Do Hyun yang terus berteriak kesakitan sedangkan Chae Yeon hanya diam melihat keduanya.
Dari dalam mobil, Oh Ri On masih memperhatikan mereka.
“Jadi, ini belum waktunya melodrama yah?” gumamnya lalu tersenyum.
Ri Jin menyeret Do Hyun ke dalam rumah, dia masih mengira kalau Do Hyun adalah Shin Se Gi. Ia mengingatkan peraturan ke –tiga, untuk jangan menghancurkan reputasi Tuan Cha. Sudah dia bilang kan, kalau dia membuat kekacauan maka Tuan Cha lah yang akan membereskan semuanya. Ri Jin mengancam akan mengurangi 10 poin Se Gi.
Do Hyun tersenyum geli.
“Kau tersenyum? Kau sudah berakting seperti Tuan Cha selama ini, aktingmu sangat berkembang! Kau layak mendapatkan penghargaan drama. Kau latihan sepanjang malam? Wow! Aku akui! Terlihat sangat sama sekarang!”
Senyum Do Hyun masih terus mengembang.
"Orang-orang akan mengira kau Tuan Cha... ...terasa seperti Tuan Cha... tapi tidak...” ucap Ri Jin mulai ragu saat menatap mata Do Hyun.
Do Hyun meraih tangan Ri Jin dan menggenggamnya. “Aku Cha Do Hyun. Aku kembali.”
Mata Ri Jin memerah, ia diam menatap Do Hyun.
“Apa mungkin... kau kecewa aku kembali?” tebak Do Hyun bercanda.
Tak diduga, Ri Jin malah memukul Do Hyun dengan keras. Do Hyun pun terkejut dengan reaksi Ri Jin.
Ri Jin menangis meluapkan kekhawatirannya selama ini. “Kenapa kau baru datang, keterlaluan! Kupikir kau takkan pernah kembali. Kau tahu betapa khawatirnya aku dan Sekretaris Ahn!? Tuan Shin selalu mengancamku untuk membunuhmu dan dia terus tidak mendengarku. Kau terus muncul dalam mimpiku dan mengucapkan selamat tinggal. Aku pikir kau menghilang karena aku. Jadi kau tahu betapa takutnya aku!?”
Do Hyun bisa merasakan bagaimana kekhawatiran Ri Jin selama ini. Ia memeluk Ri Jin, memberikan ketenangan. Dia sudah kembali sekarang. Dia berjanji tak akan pernah terlambat lagi.
“Kalau ini Tuan Shin yang berakting, Mati kau!” ancam Ri Jin.
Do Hyun tersenyum, di tatapnya Ri Jin yang sesenggukan. Ia pun mengecup lembut kening Ri Jin.
Mereka berdua sudah bersantai sekarang, Ri Jin telah menceritakan apa saja yang terjadi selama dua hari disaat Do Hyun menghilang. Apakah ada pertanyaan?
“Lalu, apa yang terjadi antara Se Gi dan Chae Yeon...”
Ri Jin rasa, mereka hanya bisa berimajinasi tentang apa yang terjadi. Tapi tak ada apapun, tak ada yang terjadi. Shin Se Gi juga bilang untuk percaya sebagaimana Ri Jin mempercayai Se Gi.
“Kau percaya pada Se Gi lebih dalam daripada yang kukira.” goda Do Hyun.
“Kau sekarang cemburu, kan?” celetuk Ri Jin membuat Do Hyun tersenyum.
Ri Jin tak menyangka Do Hyun tak menyangkal dugaannya. Dengan narsis Ri Jin memuji dirinya sendiri yang telah terlahir mempesona sehingga membuat orang lain lelah. Haha. Kalau memang tak ada pertanyaan, Ri Jin menyuruh Do Hyun untuk bergegas berangkat kerja.
“Tunggu. Aku punya pertanyaan. Sejujurnya, ada yang membuatku penasaran sejak kemarin.”
Do Hyun menanyakan arti dari roda putar yang digunakan Shin Se Gi untuk membuat Ri Jin mengambil pilihan.
“Dan hasilnya....” tanya Do Hyun penasaran.
Mendengar hasilnya menunjukkan dirinya yang terpiliha, Do Hyun berbunga – bunga. Kelopak bunga sakura seolah berjatuhan tepat diatas kepalanya. Tuhan benar – benar ada!
Ri Jin menggeleng. “Itulah kenapa.....”
Shin Se Gi jadi marah besar dengan hasil tersebut dan ia harus membatalkan hasilnya. Hasilnya menjadi tak sah.
“Kenapa kau menentang kehendak Tuhan? Apakah kau ini sangat ragu?” tanya Do Hyun tak percaya.
Ri Jin kembali menggeleng. Ini seperti cambuk dan wortel, dia harus mencambuk untuk mendapatkan sebuah wortel.
“Lalu wortel apa yang kau dapatkan?”
Dan wortelnya (hasilnya), Shin Se Gi pun mau untuk merubah sikapnya ketika berada diarea Do Hyun.
“Berkat itu, aku bisa melindungi kehidupanmu di perusahaan. Tuan Shin bergaya sepertimu. Jadi Tuan Cha juga harus begitu.”
“Apa itu?” tanya Do Hyun tersenyum.
Mereka bersiap untuk berangkat ke kantor, Ri Jin mengernyit menatap gaya berpakaian Do Hyun yang sederhana menggunakan jas biasa. Kau tak akan mengenakan itu kan?
“Tidak boleh?”
“Tidak... aku rasa, sedikit... Bukankah orang-orang akan curiga jika kau berubah banyak secara tiba-tiba dalam 2 hari? Bagaimana kalau kita sedikit sama kan.”
Do Hyun tak mau kalau harus berakting seperti Shin Se Gi. Tapi bukan itu juga maksud Ri Jin, dia cukup menambahkan pesona Cha Do Hyun dan pesona Shin Se Gi secara bersamaan. Itu saja.
Akhirnya, Do Hyun memakai coat dan bergaya pakaian seperti Se Gi. Ri Jin menyarankan untuk menaikkan sedikit rambut Do Hyun, sedikit saja. Tidak semuanya.
“Oh Ri Jin, aku tidak sehebat Shin Se Gi.” Tolak Do Hyun. Ri Jin pun tak bisa memaksa, lagipula cuaca dingin jadi turunkan saja rambutnya.
“Se Gi naik, Do Hyun turun. Sangat membingungkan.” Keluh Ri Jin.
*****
Sesampainya di kantor, para karyawan wanita melihat Do Hyun dengan terpesona. Do Hyun heran dan penasaran apa yang telah Se Gi perbuat hingga mereka seperti ini?
“Tersenyumlah sambil melambai. Cobalah. Dunia baru akan terbuka.”
Do Hyun mengikuti saran Ri Jin, dia melambai kearah para karyawan wanita dan mereka seketika jejeritan senang.
“Kenapa mereka bertingkah seperti ini padaku?”
“Itu artinya Cha Do Hyun punya pesona yang kuat. Hanya saja kau kurang percaya diri. Se Gi menunjukkan pesonanya.” Jelas Ri Jin.
Ketika menunggu lift, Sekretaris Choi menyapa mereka. Do Hyun bingung melihat tampilan Sekretaris Choi seperti rockstar. Sekretaris Choi memuji tampilan baru Do Hyun hari ini, dia mengaku sudah bosan juga dengan fashionnya sekarang. Dia akan mengubanya lagi.
Sekretaris Choi melihat seksama fashion Do Hyun, “Terlihat baik.” Ia pun bergegas masuk ke dalam lift sambil mengibaskan jas –nya dengan lebay.
Do Hyun cekikikan karena tingkah aneh Sekretaris Choi.
“Kau lihat, kan? Kau juga, Tuan Cha, harus hidup dengan menunjukkan pesonamu. Dengan percaya diri! Kau tentu mampu melakukannya.” Ucap Ri Jin.
Mereka melanjutkan perjalanan dan bertemu dengan JI. Do Hyun tak mengenalinya dan Ri Jin memberitahu kalau pria itu adalah JI. Idol yang aktingnya sangat jelas. Se Gi menjadikannya sebagai tokoh utama film tanpa seijin Presdir.
Saat melihat Do Hyun, JI menyapanya dengan hormat karena satu – satunya orang yang memberitahunya kalau dia bisa berakting adalah Do Hyun. JI dengan senang memberitahukan kalau dia memutuskan akan memulai dari peran kecil lebih dulu dan membatalkan tawaran peran utama.
“Sebagai gantinya, lakukan padaku sekali lagi.” Pinta JI.
“Sekali lagi apa?”
“Ini akan berhasil.” Ucap JI. Do Hyun agak bingung melakukannya tapi Ri Jin menyuruh untuk ikuti saja. Do Hyun pun mengucapkan itu dengan gagap sampai akhirnya dengan nada tinggi dia berkata, “INI AKAN BERHASIIIIIIILLLLL.” Teriak Do Hyun.
Orang – orang yang ada disana takjub dengan suara Do Hyun dan memberikan tepuk tangan. JI juga puas dan memeluk Do Hyun.
Selepas bertemu dengan JI, kini Do Hyun harus menjalani rapat dan Ki Joon memuji kontribusi Do Hyun yang cukup besar belakangan ini. Dia bisa memperpanjang kontrak dengan J.I dan mampu membuatnya menyerah dalam film yang disutradarai Cha Min Suk.
“Kepribadian J.I. tidak gampang, jadi bagaimana kau meyakinkannya?”
Do Hyun bingung mengatakan apa, Ki Joon pun meminta tepuk tangan atas kerja keras Do Hyun. Do Hyun hanya tersenyum kecil menerima pujian tersebut.
Do Hyun menemui Sekretaris Ahn seusai rapat. Dia tak menyangka kalau Shin Se Gi tak membuat kekacauan. Dia sangat gelisah saat kembali tapi sepertinya Se Gi malah lebih baik darinya.
“Itu pekerjaan yang kalian berdua lakukan. Dia mengambil kasus Omega, dan beruntung dengan J.I. Dan seorang yang punya dukungan kuat selalu penuh percaya diri.”
“Apakah Se Gi punya dukungan kuat?”
Dukungannya berasal dari Do Hyun sendiri. Se Gi selalu percaya kalau Do Hyun akan membereskan kekacauan yang ia buat sehingga dia bertindak sesukanya.
“Tapi pada akhirnya, Shin Se Gi dan Cha Do Hyun adalah orang yang sama. Jadi bukankah itu artinya dia percaya pada dirinya sendiri?” ucap Sekretaris Ahn.
Ditengah pembicaraan keduanya, Ki Joon datang dan mengajak Do Hyun bicara.
Disisi lain, Ri Jin tengah sibuk mencuci tangannya. Ia berniat keluar dari toilet namun berpapasan dengan Chae Yeon yang melewatinya begitu saja. Ri Jin mencoba bersikap ramah dan menyapa Chae Yeon tapi dia tak membalas sapaan itu.
“Tunggu sebentar, Oh Ri Jin. Ayo bicara.” Ucap Chae Yeon.
Sedangkan kini Do Hyun berhadapan dengan Ki Joon yang menyudutkannya ke dinding. Ki Joon dengan penuh amarah menarik kerah baju Do Hyun, dia kesal dengan konsep sikap Do Hyun yang terus berubah. Ki Joon menyuruhnya untuk mempertahankan konsepnya dan jangan terus berubah, membuat orang bingung.
“Aku akan minta maaf jika aku melukai perasaanmu. Ada saat kau ingin pergi dari kehidupan. Mungkin karena aku membangunnya, aku kehilangan sedikit kendali di rapat selama ini.”
“Berada di sekitar rumah Chae Yeon juga termasuk?”
Do Hyun mengerti akan maksud Ki Joon, tapi itu semua hanya salah paham. Ki Joon tersenyum sinis, jadi orang yang dipekerjakan Do Hyun untuk mengawasi Chae Yeon juga salah paham?
Entah kenapa, tatapan Do Hyun kini berubah menjadi lebih percaya diri, ia menatap ke arah mata Ki Joon. “Kau menjadi lemah, hyung. Kau tidak percaya diri? Meski aku mengejekmu, kalau kalian saling percaya, tidak akan ada masalah.”
Ki Joon membentak Do Hyun, tapi dengan santainya Do Hyun berkata bahwa ia tak lagi menyukai Chae Yeon. Mulai sekarang dan seterusnya. Do Hyun menyuruh Ki Joon jangan melampiaskan kemarahannya, ini hanya membuat ia tampak tak berharga.
Do Hyun melepas genggaman Ki Joon dan pergi begitu saja.
Ki Joon sudah duduk di ruang kerjanya, Sekretaris Choi datang setelah menerima panggilannya. Tapi betapa jengkelnya Ki Joon melihat gaya berpakaian Sekretaris Choi.
Sekretaris Choi yang tadi bersikap percaya diri langsung melepas anting dan kalungnya tapi kesulitan. Ki Joon makin malas, ia menyuruh untuk melepas saja diluar.
Sebelum keluar, Sekretaris Choi memberikan catatan penyelidikannya. Dia menemukan teman dekat Do Hyun selama kuliah di luar negeri bernama Alex. Untuk beberapa alasan, mereka memutuskan hubungan sebelum wisuda. Anehnya, sebelum wisuda Do Hyun mengirimkan uang dengan jumlah banyak ke rekening alex.
“Temukan dimana temannya yang bernama Alex itu dan nomor teleponnya.” Perintah Ki Joon.
*****
Disebuah tempat, Ri Jin berdiri berhadapan dengan Han Chae Yeon. Keduanya tak berbicara apapun dan hanya saling menatap. Ri Jin merasa canggung dengan semua ini. Dia bertanya apa yang ingin Chae Yeon katakan? Untuk masalah semalam, dia meminta maaf.
“Tentang apa?” tanya Chae Yeon dengan senyum sinis.
“Tampaknya dia kasar dan membuatmu tidak nyaman.”
Chae Yeon meminta Ri Jin jangan salah paham. Bukankah Ri Jin merasa dimanfaatkan? Jika Ri Jin tahu apa yang Do Hyun katakan ketika berkunjung ke rumahnya, mana bisa ia tetap berada disisi Do Hyun. Setia Do Hyun bertingkah kasar dan menjauhinya, dia membawa Ri Jin dihadapannya. “Bukankah dia hanya berniat memancingku?”
Ri Jin tak terpancing dengan ucapan Chae Yeon. Yang ia tahu, Chae Yeon bertunangan dengan Presdir Cha Ki Joon. Ia tak tahu alasan Chae Yeon mengatakan semua hal tadi, tapi ia rasa ia tak perlu mengatakan apapun. Tapi dia meminta maaf atas kejadian semalam.
Ponsel Ri Jin berdering, ia menerima panggilan dari Do Hyun. “Ya. Ke rumahmu? Ah. Ya. Aku pergi.”
Ri Jin membungkuk hormat pada Chae Yeon dan bergegas pergi. Chae Yeon sendiri tampak jengkel pada Ri Jin.
*****
Do Hyun dan Sekretaris Ahn melihat rekaman CCTV yang mereka dapat dari ruangan Nenek Do Hyun. Do Hyun berfikir kalau Se Gi ingin membuatnya kesulitan, ini bukanlah gayanya.
Selain rekaman CCTV itu, Sekretaris Ahn juga memiliki file rekaman percakapan mereka.
Jadi saat Shin Se Gi menyuruh Sekretaris Ahn untuk pergi, Ketua Ahn meletakkan perekam suara ke sakunya.
Do Hyun mendengarkan rekamannya, dia mendengarkan perkataan Se Gi yang membuatnya penasaran. ‘Aku akan mengambil semuanya dan memberikannya pada anak itu. Anak lainnya yang seharusnya diselamatkan! Bukan aku, Anak lainnya yang seharusnya diselamatkan! Itulah manusia!’
“Anak lainnya yang seharusnya diselamatkan dan bukan aku? Anak itu....” pikir Do Hyun.
*****
Diruangannya, Ketua Seo masih memikirkan perbedaan sikap Do Hyun ketika ia marah dan berteriak kalau ada anak lain yang seharusnya diselamatkan, bukan dia.
Dan Ketua Seo membandingkan dengan sikap Do Hyun yang bersimpuh dihadapannya meminta maaf. Dengan sopan, dia bertanya apakah ia tahu mengenai anak selain dirinya yang tinggal di Seung Jin Grup.
Ketua Seo kemudian menghubungi seseorang untuk menyiapkan mobil.
Sudah bisa ditebak kalau Ketua Seo menemui Dokter Seok dan ia mengaku sebagai Nenek Do Hyun. Dokter Seok menyambutnya dengan senang, dia sudah menunggu saat dimana Do Hyun menemuinya dengan keluarga dan berharap Keluarga Cha Do Hyun mengetuk pintunya.
Tapi emang dasar Ketua Seo ini tak perduli dengan Do Hyun, dia memotong pembicaraan Dokter Seok karena tak memiliki banyak waktu. Saat di luar negeri, ia mendengar bahwa Dokter Seok adalah psikiater pribadi Do Hyun jadi dia kesana. “Tolong beri tahu. Ada apa dengannya?”
“Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Apakah dia mempunyai trauma masa kecil atau dia menerima kejutan yang tidak tertahankan, dia memisahkan kenangan menyakitkan dari ingatannya. Untuk melindungi dirinya, dia membagi dirinya menjadi potongan yang berbeda dan kepribadian lain yang berurusan dengan kenangan itu. Secara medis, kita menyebut kepribadian yang berbeda dalam satu individu. Gangguan Disosiasi Identitas atau biasa disebut kepribadian ganda.”
Ketua Seo tertegun mendengar penjelasan itu, dia syok dan tak berucap apapun.
*****
Do Hyun semakin yakin dengan anak dalam kilasan ingatannya. Ada seorang anak dimasa lalu yang tak ia ingat.
Do Hyun kemudian bertanya pada Sekretaris Ahn, bagaimana perkembangan informasi yang ia minta?
Sekretaris Ahn masih dalam proses penyelidikan tapi anenya mereka tak bisa menemukan identitas siapa saja yang bekerja di rumah keluarga Cha. Do Hyun merasa itu tak mungkin, mereka tak akan membiarkan orang dengan mudah masuk ke rumah.
Sekretaris Ahn rasa akan lebih mudah kalau ia bisa menemukan identitas pekerja Rumah keluarga Cha. Tapi semua dokumen hilang seolah ada yang sengaja ingin menguburnya. Sekretaris Ahn akan mengeluarkan seluruh usahanya, mereka pasti bisa mengetahui dengan segera.
Ri Jin datang ditengah pembicaraan mereka, dia khawatir dengan apa yang terjadi karena menelfonnya tiba – tiba. Tapi Ri Jin heran melihat situasi yang sangat serius saat ini.
“Oh Ri Jin. Ayo bicara.” Ajak Do Hyun.
Ri Jin yang masih bingung mengikuti saja langkah Do Hyun.
Do Hyun mempertanyakan apakah Ri Jin memberitahukan segalanya selama dia tak muncul dalam dua hari. Menurut Sekretaris Ahn, Ri Jin menemui ibunya dan Se Gi tahu pertemuan mereka, dia pun mencari Ri Jin. Lalu Se Gi mengirimnya ke luar negeri, kau tahu kenapa?
Ri Jin bungkam, sulit untuk menjelaskannya.
“Dia (Shin Se Gi) mengatakan bahwa Ibumu, adalah saksi kekerasan. Dia bilang ibumu memanfaatkannya untuk bertahan di Seung Jin. Dan dia bilang ibumu masih sama. Entah Shin Se Gi atau Cha Do Hyun, disiksa oleh seseorang.”
Do Hyun kesal, “kenapa kau tak memberitahukannya padaku? Kau merasa aku sangat lemah hingga tidak bisa menangani masa laluku?”
Ri Jin mengaku khawatir jika Do Hyun tiba – tiba mengetahuinya.
“Aku tahu. Aku tahu perasaanmu dan tahu kenyataan itu.”
“Kau tahu?” tanya Ri Jin.
Do Hyun membenarkan. Dia kembali untuk mengetahuinya, Dia harus tahu lebih banyak agar dia tak butuh Shin Se Gi. Do Hyun mengatakannya dengan penuh keyakinan.
Do Hyun menatap pantulan wajahnya didepan cermin. Ia hendak berlalu meninggalkan kamar mandi tapi suara Shin Se Gi menghentikannya. Se Gi mengejek Do Hyun yang sekarang harus menghadapi masa lalunya.
Do Hyun setuju. Memang dia akan menghadapi masalalunya, mulai sekarang dia akan mencari seluruh ingatannya dan kebenaran yang telah disembunyikan.
“Aku atau kau yang akan melakukannya?” tanya Se Gi meremehkan.
Sekali lagi Do Hyun tersenyum, Dia akan melakukannya. Apapun kebenarannya maka dia akan menghadapinya. Dia tak akan kabur.
“Apakah kau punya keberanian untuk mengingatnya?”
“Tentu saja.”
“Bisakah kau menahan rasa sakit itu?”
Do Hyun yakin. Dan ingatan Se Gi sebentar lagi akan menjadi ingatannya juga, rasa sakit yang ia tahan akan menjadi rasa sakitnya. Jika Se Gi melakukannya maka ia akan melakukannya pula. Dia menegaskan, kalau dia akan menjadi segi. “kau akan menjadi aku.”
Do Hyun meninggalkan bayangan Se Gi dengan penuh percaya diri. (Ini kayanya pergulatan batin Do Hyun, Cuma digambarkannya Se Gi muncul di cermin.)
Sekretaris Ahn memberikan laporan akan kemungkinan Anak dalam ingatan Do Hyun memanglah ada. Karena ada beberapa orang yang mencari informasinya, Cha Young Pyo dan Ibu Do Hyun. Tapi semua ini belum bisa dipastikan jika mereka belum menemukannya.
Ponsel Sekretaris Ahn berdering dan ia pun menerima panggilan dari Ketua Seo.
“Ketua menyuruh Anda untuk datang ke rumah.” ucap Sekretaris Ahn.
Do Hyun heran, ada apa Ketua ingin menemuinya. Apakah sesuatu terjadi pada Ayah?
Tepat saat kata ayahmeluncur dari mulut Do Hyun, kakinya melemas dan Do Hyun pun terjatuh. Sekretaris Ahn panik dan memanggil Ri Jin, tapi ketika di tanya ada apa. Do Hyun hanya terdiam menenangkan dirinya sendiri.
Dalam perjalanan ke rumah Ketua Seo, Do Hyun masih sama diamnya. Ri Jin yang sejak tadi memperhatikan meminta Do Hyun untuk tenang saja. “Kau tidak melakukannya, tapi Se Gi. Beri tahu dia semuanya. Kau adalah cucunya. Dia takkan membunuhmu. Kau bilang kau akan bertambah kuat. Kau tak bisa melawan Se Gi kalau begini.”
Do Hyun yang sejak tadi terdiam pun kini bisa tersenyum mendengar celotehan Ri Jin.
Sesampainya di ruangan Ketua Seo, dia disambut dengan dingin dan Ketua Seo menyuruhnya untuk duduk. Do Hyun tetap berdiri, ia menanyakan kondisi ayahnya. Sontak Ketua Seo marah, “Kau ingat apa yang kau lakukan pada ayahmu?”
“Ada yang perlu kukatakan. Ada sedikit masalah denganku. Aku tidak tahu Anda bisa menerimanya atau tidak. Kondisi mentalku...”
“Kembalilah ke Amerika.” Potong Ketua Seo. Dia juga berkata kalau Do Hyun berbeda dengan yang kemarin. Dia tak bisa membiarkan Seung Jin berada ditangan seseorang yang tiba – tiba berubah menjadi orang lain.
Do Hyun terkejut, “Apa mungkin... anda sudah tahu?”
Ketua Seo dengan dingin menyatakan penyesalannya membesarkan monster yang tega mencekik ayahnya sendiri. Jadi singkatnya, Do Hyun hanya perlu menyerah pada jabatannya dan kembali ke Amerika. Ia akan mencarikan tempat dimana ia bisa tinggal dengan ibunya.
Do Hyun sedih dengan perkataan yang sama sekali tak menujukkan rasa perduli seorang nenek pada cucu yang mengalami penderitaan selama ini seorang diri. “Ketua, Apa anda pernah menganggapku bukan sebagai pengganti ayah, tapi sekali saja anda menganggapku sebagai cucumu, keluargamu, atau hanya sebagai seseorang?”
Disisi lain, Ri Jin dimintai bantuan oleh pelayan untuk mengambil alkohol di ruang bawah tanah. Ri Jin cukup ngeri tapi ia mencoba mencarinya kesana kemari, mencari botol yang sama dengan yang di tulis oleh pelayan. Dia girang setelah berhasil menemukannya.
Tapi saat ia akan kembali, suasana berubah. Ia mendengar suara gesekan kapur pada dinding. Dalam imaginasi atau mungkin ingatannya , ia melihat sosok anak yang tengah mencorat – coret tembok dengan garis tak beraturan.
“Aku takkan pergi, ketua. Aku akan tetap disini.”
Ketua Seo menganggap kini Do Hyun memiliki ambisi (untuk menguasai Seung Jin Grup). Tapi Do Hyun bukanlah tipe orang seperti itu, ia rela meninggalkan jabatannya tapi ia ingin tetap tinggal di korea. Ada sesuatu yang harus ia lakukan.
“Apa lagi yang harus kau lakukan selain menerima perawatan?”
“Aku rasa aku sedang melakukannya.”
Ri Jin terpaku melihat punggung anak yang terus mencorat – coret tembok sampai akhirnya anak itu menoleh. Dia menatap sendu ke arah Ri Jin.
“Selagi mencari tahu ingatanku yang hilang dan mengumpulkan hatiku yang terpisah. aku akan lihat gambar seperti apa ketika sudah lengkap terkumpul. Aku bukan pengganti ayah. Aku bukan anjing yang menjaga Seung Jin Group ataupun monster. Aku hanyalah Cha Do Hyun.” Tegas Do Hyun.
Bersambung Ke Episode 13
0 Response to "Sinopsis Kill Me Heal Me Episode 12 Part 2"
Posting Komentar