Sinopsis Healer Episode 4 Part 2
Paman dan Chi Soo membawa Jung Hoo ke ruang kerjanya. Chi Soo meminta agar Jung Hoo tak menceritakan apa yang mereka ceritakan pada Yeong Shin. Dengan gagapnya, Jung Hoo memastikan kalau Yeong Shin tak akan tahu.
Chi Soo berjalan mendekati, Jung Hoo ketakutan dan perlahan mundur selangkah demi selangkah.
Chi Soo rasa Jung Hoo cukup dekat dengan Yeong Shin maka ia akan meminta bantuannya. Jung Hoo bingung, bantuan...Bantuan apa?
Keduanya memojokkan Jung Hoo ke rak buku. Sebenarnya ini bukanlah sebuah permintaan tapi setidaknya ada 3 poin yang harus diingat. Chi Soo meminta Jung Hoo jangan membiarkan Yeong Shin mabuk. Kalau Yeong Shin sudah berbicara tentang dinosaurus maka itu sebagai peringatan.
“Setiap kali dia mabuk, dia mendapat masalah. Masalah besar.” Tambah Paman.
Poin kedua, Jangan biarkan Yeong Shin untuk membuka kaleng. Dia cenderung akan terluka saat berusaha untuk melakukannya. Dan yang ketiga. Dalam situasi apapun, jangan biarkan dia menyaksikan kekerasan.
“Kekerasan?” tanya Jung Ho heran.
Chi Soo bingung bagaimana menjelaskannya tapi dulu Yeong Shin mendapat kecelakaan sehingga tiap kali melihat kekerasan, dia akan. . .
“Keanehan dia keluar.” Celetuk Paman dan langsung menerima pukulan dari Chi Soo.
Chi Soo memberitahukan kalau Yeong Shin akan kesulitan bernafas ketika melihat kekerasan. Paman kembali ingin menjelaskan tapi keburu digeplak kepalanya oleh Chi Soo. “Dia mengalami nyeri dada dan nafas tak beraturan. Itulah gejalanya.”
“Tunggu. Jadi... jika dia bahkan hanya melihat kekerasan... dan bahkan jika dia tidak terlibat, dia akan sakit?”
“Jangan tanya lebih dalam! Yang jelas, jangan pernah mendekati sebuah kekerasan, penyerangan atau sesuatu yang serupa. Pastikan Yeong Sin menjauh dari itu. Kumohon.”
Jung Ho mengiyakan permintaan mereka tapi ruang geraknya kini semakin sempit, dia mencoba berpaling ke kanan. Tangan Chi Soo langsung menghalangi, R#8220;Ya, kami meminta.”
Jung Hoo berpaling ke kiri, giliran tangan Paman menghalangi. “Kami memohon.”
Jung Hoo makin tergagap dan kesulitan bergerak. Karena semakin canggung, dia malah memunggungi keduanya. Hahaha.
Yeong Shin memijati kepalanya, ia mulai merangkai kata demi kata sambil beberapa kali bertanya pada Yoon Hee. Ia tanya apakah Yoon Hee tak masalah kalau dia akan membahasnya lebih rinci.
Yoon Hee sudah sangat siap dengan apapun yang terpenting, Yeong Shin bisa menulis dengan sebenar – benarnya.
Yeong Shin menulis K (Kim Eui Chan) sebagai anggota partai besar melakukan kekerasan seksual.
Yoon Hee protes kenapa Yeong Shin tak menulis nama yang sebenarnya dan hanya menggunakan inisial padahal Yeong Shin tahu nama – nama mereka semua? Apa dia takut?
Yeong Shin membenarkan, dia takut setengah mati. “Apa rencanamu setelau namamu dipublikasikan? Kau tak peduli apa yang terjadi padamu sesudahnya? Kau tak merencanakan suatu pembunuhan dan bunuh diri di sini. Ini hanya benar jika kau bertahan sementara kau menyingkirkan musuhmu.”
Mendengar penjelasan Yeong Shin, Yoon Hee pun hanya bisa diam.
Dengan tangan gemetaran, Yeong Shin bersiap menekan tombol enter. “Dinosaurus, lobus frontal dan manusia.” Ucap Yeong Shin lalu menekan tombol enter.
*****
Dae Yeong masih memantau Jung Hoo. Dirumah Yoon Hee memberikan selimut untuk digunakan Jung Hoo. Kemudian Dae Yeong juga melihat ada Yeong Shin dikamar. “Kenapa ada begitu banyak wanita?”
Dae Yeong kembali mengarahkan teropongnya ke ruangan tempat Jung Hoo berada tapi lampunya sudah mati. Dae Yeong mendesis kesal lalu bersiap untuk melapor pada Bibi Min Ja.
Seseorang merebut ponsel itu, Dae Yeong sigap menendang dan mencoba menjatuhkan pengganggu itu yang tak lain adalah Jung Hoo.
Jung Hoo memukul pelan topi Dae Yeong dengan ponsel itu, memangnya dia bisa mengekorinya tanpa ia ketahui. Jung Hoo mengambil ponselnya juga, lalu mengirimkan sesuatu pada Dae Yeong. Sekarang yang Dae Yeong ikuti adalah orang dalam foto itu, Kim Moon Ho.
“Siapa orang ini?”
“Jangan-jangan kau tak menonton berita? Dia seorang reporter terkenal.” Jawab Jung Hoo mengkopi ucapan Bibi Min Ja. Dan tugas Dae Yeong mengawasi Moon Ho selama 24 jam seminggu lalu melapor setiap pergerakannya.
Dae Yeong malas sendiri dibuatnya lagipula Bibi Min Ja sangat mengkhawatirkan Jung Hoo. Dia tak bermaksud mengikuti Jung Hoo tapi ini semua karena dia mematikan alat pelacaknya.
Jung Hoo tak mau mendengar celotehan Dae Yeong yang tak pernah berujung. Dia berlari melompat dari atap lalu berlari dengan gesit, menaiki tembok sampai akhirnya tiba dirumah Yeong Shin lagi.
Dae Yeong memperhatikan seniornya itu dengan ternganga.
Yeong Shin tak nyenyak dalam tidurnya. Dia tengah bermimpi buruk.
Seorang anak kecil yang tak lain adalah Yeong Shin duduk gemetaran dalam lemari. Ia makin ketakutan ketika mendengar suara seorang berjalan mendekatinya, suasana semakin mencekam saat suara gesekan tongkat besi dengan lantai terdengar jelas.
Yeong Shin terbelalak ketika pria tersebut membuka lemari tempat Yeong Shin bersembunyi.
Yeong Shin terjaga dengan nafas tak beraturan. Ia mencoba menenangkan dirinya sendiri. Ia melihat Yoon Hee juga sudah terlelap tidur, Yeong Shin membaringkan tubuhnya lagi.
Jung Hoo masuk kerumah. Namun dia dikejutkan dengan suara langkah kaki, Jung Hoo pura – pura tidur.
Chi Soo menatap Jung Hoo yang tidur meringkuk disofa tanpa selimut. Ia melemparkan jaket Jung Hoo yang tergeletak dilantai untuk menutupi kakinya.
Jung Hoo bisa bernafas lega tapi suara langkah kaki membuatnya kembali pura – pura tidur. Tak tahunya giliran Yeong Shin yang berjalan sambil membawa bantal. Dia langsung duduk disofa tanpa memperdulikan ada Jung Hoo disana.
Jung Hoo terkejut. Dia akhirnya duduk di lantai dengan kesal, “Hey. Permisi. Hey? Hey, itu... itu tempatku. Aku pikir kau tak bisa tidur saat orang lain berada di kamar. Aku ini orang.”
Jung Hoo mencoba membangungkan Yeong Shin agar dia kembali kekamar. Namun tiba – tiba Yeong Shin yang tadinya memunggungi Jung Hoo berbalik. Dia memeluk lengan Jung Hoo erat. Yeong Shin tertidur tapi rautnya menunjukkan ekspresi ketakutan dengan keringat dingin membasahi wajahnya.
Jung Hoo terkejut melihat ekspresi itu. “Gadis ini... tak pernah menunjukkan rasa takut.” Gumammnya.
*****
Ibu Jung Hoo terbangun dini hari untuk memulai aktivitas –nya, ia menoleh ke arah rak dan melihat ada beberapa kardus disana. ia membuka kardus tersebut dan menemukan beberapa foto masa lalu manisnya dengan Ayah Jung Hoo. Kehidupan keluarga kecil sederhana yang bahagia.
Dan juga ada foto dirinya bersama dengan teman – teman Ayah Jung Hoo.
[FLASHBACK]
Moon Ho, Moon Shik, Gil Han dan Myung Hee menyambangi rumah keluarga Jung Hoo. Gil Han memuji Ayah Jung Hoo yang paling dulu memiliki rumah. Tak lupa mereka juga berfoto untuk mengabadikan momen makan bersama tersebut.
“Dimana Ji Han?” tanya Moon Ho celingukan, kini dia sudah menginjak usia remaja.
“Dia sedang bermain dengan Jung Hoo. Aku ingin tahu di mana dia?”
Rupanya, Jung Hoo dan Ji Han tertidur dikamar setelah lelah bermain. Ji Han (Yeong Shin kecil) memeluk lengan Jung Hoo saat tertidur.
Semua tampak senang melihat itu, Ayah Jung Hoo sebagai juru foto kembali mengabadikan momen ini.
[FLASHBACK END]
Ibu tersenyum melihat foto terakhir ditangannya, foto Ji Han bersama dengan Jung Hoo. Sedikit bernostalgia membuatnya bisa tersenyum senang namun semua itu hanyalah kenangan. Dia sudah memiliki keluarga baru, Ibu Jung Hoo pun kembali membenahi beberapa foto kenangannya dulu.
Chi Soo bangun di pagi hari namun sesuatu membuatnya terbelalak marah, apa kau mau mati!
Diraihnya kursi untuk memukul sesuatu namun gerakannya terhenti melihat Yeong Shin dan Jung Hoo tidur dengan begitu lelap. Damai dan nyaman satu sama lain dengan Yeong Shin yang memeluk lengan Jung Hoo.
Takdir mempertemukan keduanya kembali setelah sekian lama. Jung Hoo dan Ji Han (Yeong Shin kecil). Jung Hoo dan Yeong Shin.
*****
Dikantor terjadi kekacauan, Park Chan dan Reporter Noh harus menerima banyaknya telefon yang bertanya kepada mereka. Telefon tak henti – hentinya berdering.
Direktur Jang marah besar, dia bertanya dimana keberadaan Yeong Shin?
Reporter Yeo tak tahu, dia belum melihatnya. Direktur Jang makin frustasi karena kekacauan ini berasal dari Yeong Shin. Dia meminta agar berita yang ditulis oleh Yeong Shin segera dihapus dari website.
“Laju penge-klik-an sudah melebihi batas. Ini yang terbaik dari yang pernah kita alami.” Jelas Reporter Yeo. Apalagi berita tulisan Yeong Shin ini menjadi trending topic ditiga keyword sekaligus. Direktur Jang makin geregetan, dia punya firasat buruk.
Biang masalah kini bersembunyi di kolong meja sambil kebingungan sedangkan Jung Hoo bertugas mengawasi kekacauan diluar. Ia melaporkan pada Yeong Shin kalau kekacauan semakin menjadi diluar.
Yeong Shin makin ngeri, dia menarik kursinya dan bersembunyi dibalik kursi – kursi tersebut ketakutan.
“Bagaimana ini... bagaimana?” tanya Jung Hoo bingung.
Disisi lain, Kantor Berita tempat Moon Ho juga mendengar mengenai berita ini. Dong Soo membacakan artikel tersebut untuk Min Jae.
“Dengarkan baik-baik. Jika Kim Moon Ho tahu akan hal ini, segalanya akan jadi bermasalah. Aku akan memberinya tugas lain. Mulai sekarang, misimu adalah memastikan fokus Kim Moon Ho tidak teralihkan.” Perintah Min Jae.
Dong Soo yang notabene hanyalah bawahan tak begitu yakin bisa mengalihkan fokus Moon Ho.
“Kau dari pedesaan, kan?”
“Ya, dari Choong Chun.”
“Jika kau tak bisa menghentikan ini, haruskah aku memindahkanmu kesana?” ancam Min Jae.
“Tidak!!” jawab Dong Soo ketakutan.
Min Jae menemui Moon Ho diruang editing lalu memerintahkannya untuk mengambil kasus Presiden Yang dari perusahaan Woo Jang yang diselidiki atas kasus penipuan. Mereka menyita asetnya.
“Kenapa?” tanya Moon Ho dengan tatapan keheranan. Dia tahu betul ada sesuatu yang disembunyikan Min Jae.
“Benda yang dicuri adalah sebuah karya seni. Fitur cerita minggu ini tentang seni. Aku ingin mengangkat cerita itu.”
Moon Ho menatap penuh kecurigaan, ini bukan seperti Min Jae biasanya. bukankah dia biasanya menelfon dan menyuruhnya datang kekantor. Kenapa dia jauh – jauh datang ke ruang editing.
Tak mau membuat Moon Ho semakin penasaran, Min Jae menyuruh Moon Ho untuk mengambil saja kasus ini. Dia akan mencarikan kameramen.
“Dong Soo, Kenapa kau di sini? Kalian berdua biasanya tak akrab.” Tanya Moon Ho saat Dong Soo dan Min Jae akan pergi. Dong Soo jelas tergagap, dia langsung menyembunyikan tab –nya dibalik punggung. Moon Ho menghampiri dan dengan mudah merebut tablet Dong Soo.
Mata Moon Ho berbinar melihat berita Kim Eui Chan termuat disana. “Apa cerita ini dari sumber yang sah? Siapa yang mengangkat cerita sejauh ini? Reporter ini menyembunyikan korban. Tidak heran bagian ini ditulis dengan berani. Siapa yang merilis cerita ini?”
Min Jae mengedipkan matanya agar Dong Soo tak bocor tapi tetap saja dia tak mampu. Dong Soo menjelaskan kalau itu berasal dari kantor berita online. Someday atau Sunday?
Min Jae menyuruh Moon Ho tak usah repot – repot menggali ceritanya. Ini akan diberikan pada Departemen polisik jadi Moon Ho hanya perlu fokus pada kasus yang ia berikan. Tapi terlambat, Moon Ho sudah tak berkedip saat menemukan inisial Yeong Shin tertera didalam berita. CSY@Someday.
Tanpa banyak babibu lagi, Moon Ho pergi meskipun ocehan Min Jae masih berlanjut.
*****
Rapat darurat juga dilakukan oleh Kim Eui Chan dan Moon Shik. Eui Chan heran bagaimana mungkin berita ini bisa tercetus?
Dengan tawa Moon Shin menanggapi ini enteng. Ini bukanlah berita melainkan kisah yang belum diverifikasi. Kim Eui Chan menjadi calon walikota Seoul maka ini bisa dikatakan sebagai fitnah untuk tujuan politik. Tuduhan pribadi tak berdasar serta mengganggu ketertiban. Moon Shik akan mengurusnya.
Kim Eui Chan tertawa mendengar penjelasan Moon Shik.
“Namun, akan ada sesuatu yang tetap menempel. Daripada Dewan Kim, Presiden Hwang akan menjadi target yang mudah.” Ucap Moon Shik.
Presiden Hwang adalah seseorang yang menyiksa Yoon Hee didalam mobil. dia berjanji akan menyembunyikan rahasia ini sampai liang lahat.
“Itu percuma, Presiden Hwang. Apa maksudmu rahasia? Apa kau punya beberapa rahasia?”
“Tidak sama sekali. Saya tak punya rahasia.”
“Kau menyebutkan bahwa masalahnya adalah wanita itu hilang?” tanya Moon Shik yang segera dibenarkan oleh Presiden Hwang. Ia pun meminta maaf.
Moon Shik meminta penjelasan Sang Soo mengenai reporter yang membuat berita ini.
“Dia bekerja untuk harian Somedays. Namanya adalah Chae Yeong Sin.”
Moon Shik memerintahkan untuk menemukan Yeong Shin karena mungkin korban ada ditangannya. Mereka perlu menyumpal mulutnya dan melakukan apapun yang perlu mereka lakukan.
*****
Jung Hoo membantu Yeong Shin agar bisa kabur dari kantor tapi ternyata diluar ada Direktur Jang. Ia pun pura – pura menerima telefon sedangkan Yeong Shin bersembunyi.
Saat Direktur Jang lengah, Jung Hoo menyuruh Yeong Shin pergi.
Yeong Shin lari dengan berjongkok agar Direktur Jang tak lihat tapi kaki seseorang menghalanginya. Dia permisi tapi orang tersebut tak berpindah barang sesenti pun. Yeong Shin bangkit dengan kesal, “Sialan!”
Namun seketika mulut Yeong Shin terkatup saat melihat orang dihadapannya adalah Sang Idola, Kim Moon Ho. Dia menatapnya dengan berbinar dan tak berucap apapun.
Jung Hoo yang mengejar Young Shin juga terkejut dengan kehadiran Moon Ho.
“Reporter Chae Yeong Sin?” tanya Moon Ho.
“Aku... aku... Reporter Chae Yeong Sin.” Jawab Yeong Shin tergagap. Moon Ho menatap Yeong Shin dalam seperti orang yang penuh rindu. Tapi dia tak bisa mengucapkan dan hanya mampu menatapnya. Moon Ho mengajak Yeong Shin untuk bicara sebentar.
Young Shin tak bisa melepas pandangannya dari Moon Ho. Ia mengulurkan tangannya, “Aku fans beratmu.”
Moon Ho menerima uluran tersebut dan balas menyalaminya dengan dua tangan.
*****
Bukannya senang habis bertemu dengan idola, Yeong Shin malah tampak kecewa sepanjang perjalanan. “Bagaimana mungkin?”
Yeong Shin berjalan tanpa memperhatikan jalanan. Jung Hoo segera mendorong tubuh Young Shin yang mau menginjakkan kaki dijalan raya.
Yeong Shin mengingat pertemuannya dengan Moon Ho, dimana Moon Ho meminta berita yang ditulis oleh Yeong Shin untuk diserahkan padanya. Lagipula, Yeong Shin belum tentu bisa melindungi ceritanya dan juga narasumbernya. Ini akan memalukan jika kalah seperti itu. jadi ia meminta berita Yeong Shin.
Yeong Shin merasa salah dalam menilai Moon Ho. Ia pikir kalau Moon Ho sebenarnya orang yang munafik dan brengsek. Yeong Shin mulai tersadar dari pikirannya, ia menoleh dan menemukan Jung Hoo mengikutinya. Kenapa kau mengikuti ku lagi?
“Aku meninggalkan sesuatu di tempatmu. Aku ingin pergi mengambilnya.” Jawab Jung Hoo dengan informal.
Yeong Shin kira Moon Ho menjadi bintang dengan cara yang menyebalkan. Dia telah mengambil berita bawahannya yang lemah lalu mengakui sebagai miliknya dan menikmati kesuksesan.
Yeong Shin lagi – lagi baru sadar kalau Jung Hoo menggunakan bahasa informal. “Sejak kapan kau bicara secara informal padaku?”
“Aku melakukan itu? Tak mungkin aku melakukan seperti itu. Tidak.” Elak Jung Hoo. Yeong Shin juga masih tak begitu perduli, dia mengumpati Moon Ho lagi.
Moon Ho mengingatkan bagaimana bahayanya berita yang dimuat oleh Yeong Shin, mungkin Yeong Shin belum sadar bahayanya. Ekspresi wajah kagum Yeong Shin kini berubah menegang mendengar ucapan Moon Ho.
“Apa haknya bicara secara informal padaku? Dia tak punya sopan santun... dasar brengsek. Aku tak perlu membuang-buang waktuku padanya.”
Jung Hoo tersenyum mendengar umpatan – umpatan Young Shin namun semuanya hilang saat ia melihat dua orang mencurigakan memperhatikan mereka dari mobil. Jung Hoo berjalan dibelakang Yeong Shin lalu menghubungi Bibi Min Ja.
Bibi Min Ja terlonjak karena baru sekarang Jung Hoo menyalakan alat komunikasi mereka.
“Aku menyalakan pelacakku. Ada CCTV di sana... periksalah.” Bisik Jung Ho.
Bibi Min Ja terkejut melihat segerombolan orang Double S sedang berjalan menuju Jung Hoo. “Mereka adalah orang-orang Sang Soo. Mereka yang pernah bertarung denganmu. Wajahmu terekspos sekarang. Apa yang kau lakukan? Larilah!”
Jung Hoo menjaga jarak jalannya dengan Yeong Shin tapi rupanya Double S telah bersiap dan menghadang Yeong Shin di gang. Dibelakang juga sudah ada beberapa orang yang mengepung.
“Reporter Chae Yeong Sin? Kau tahu Joo Yoon Hee, kan?” tanya Pria yang bermain Yoyo tapi Yeong Shin masih bungkam. “Hey. Saat orang bertanya padamu, hal yang sopan adalah menjawabnya. Baiklah. Reporter Chae, sekarang ikutlah dengan kami, untuk menemui Joo Yun Hee. Apa kau mengerti?”
Young Shin berjalan mundur mendekati Jung Hoo. Dia berbisik kalau dia yang akan mengalihkan mereka. Jadi Jung Ho pergi lalu lapor polisi.
Yeong Shin menghampiri Yoyo lagi, dia rasa semua ini hanyalah salah paham. Dia berpura –pura tak mengenal Yoon Hee tapi Yoyo malah makin tertawa kesal dan menoyor kepala Young Shin sampai terlepar. Beruntung Jun Hoo menahan kepala tersebut hingga tak terbentur tapi tangan Jung Hoo jadi terluka.
Yoyo memerintahkan anak buahnya mengurus Jung Hoo. Jung Hoo dipukul tapi ia menghindar dengan jarak yang amat tipis. Meskipun tak terkena pukulan, dia tetap berakting meronta – ronta kesakitan.
Yeong Shin jelas tak tega membiarkan Jung Hoo babak belur. Dia meminta agar mereka tak memukuli –nya dan membawanya saja.
Jung Hoo masih pura – pura terkapar dan Yeong Shin diseret dengan kasar.
Yeong Shin mulai menunjukkan gejala sesak nafasnya dan memegangi dadanya.
Bibi Min Ja bersuara, “Healer, kau hanya menerima pukulan, kan? Bagus, keluar dari sana sekarang.”
Jung Hoo berjalan menjauh. Ia menatap luka bentur ditangannya saat menolong Young Shin barusan. Kilasan permintaan Chi Soo agar dia menjaga Yeong Shin dan juga poin yang memintanya agar Yeong Shin tak melihat kekerasan.
Kilasan saat Yeong Shin menolong Yoon Hee di rooftop dan menjelaskan bagaimana menderitanya dia dimasa kecil. Apa ini berhasil menggugah hati sang Healer?
Jung Hoo menghembuskan nafas berat dan menoleh kearah kepergian Yeong Shin.
Yeong Shin terduduk lemas, tapi Yoyo mengira kalau dia berakting. Yoyo menarik Yeong Shin untuk berdiri dan ini membuat Yeong Shin makin kehilangan kontrol atas dirinya. Pandangannya juga mulai mengabur.
Tepat saat itulah Jung Hoo muncul. Dia melawan mereka semua sendirian, dengan lincah ia bisa memukul mereka dan menjatuhkannya satu persatu.
Lalu ia meraih jas untuk menutupi kepala Young Shin. Agar dia tak melihat kekerasan dalam perkelahian ini.
Yeong Shin penasaran, dengan tersengal – sengal mencoba mengintip. Dilihatnya Healer juga menoleh kearahnya, dengan kacamata hitam, topi hitam menutupi wajahnya.
*****
Bersambung Ke Episode 5
0 Response to "Sinopsis Healer Episode 4 Part 2"
Posting Komentar