Sinopsis Healer Episode 4 Part 1
Pagi hari, Jung Ho harus terkantuk – kantuk mengambil nasi instan dari microwave. Berjalan saja masih dengan mata terpejam, dia mencoba mencari sumpit bekas yang agak bersih. Joroknya minta ampun, Jung Ho Cuma mengelap sumpit itu dengan baju.
Jung Ho mencari lauk dari sisa makanan pesanannya, dia menemukan sepotong pizza dalam kotak. Tepat saat ia berniat memakannya, panggilan dari Bibi Min Ja masuk. Jung Ho hanya acuh kemudian menyuapkan makanannya.
Belum sampai kemulut, TV Jung Ho sudah tertawa karena di hack Bibi Min Ja. Jung Ho geregetan bukan main.
Bibi Min Ja ingin memastikan apakah Jung Ho akan benar – benar bekerja di Berita Harian atau tidak. Tapi Bibi Min Ja sendiri menyarankan agar Jung Ho tak melakukannya.
Jung Ho keras kepala dan bersiap untuk berangkat kerja. Sikat gigi dan memilih pakaian untuk pergi ke kantor.
Bibi Min Ja mengingatkan bahwa semakin banyak orang yang mengingat wajah Jung Ho maka resikonya akan bertambah. Jung Ho harus bersikap seperti orang mati selama tiga bulan, maka detektif akan berhenti melacaknya.
Jung Ho tetap melakukan kegiatannya. Ia pikir Chae Young Shin benar – benar umpan.
Jung Ho teringat saat ia dan Young Shin bersama, rupanya Jung Ho melihat keberadaan Moon Ho diseberang jalan sambil memperhatikan Young Shin.
“Jelas ada ikan yang berputar-putar di sekelilingnya. Aku perlu tahu apakah ikan itu yang menjebakku atas pembunuhan Go Seong Cheol. Atau, mungkin ada seseorang yang lebih berkuasa di balik ikan itu. Aku harus mencari tahu. Paling lama 4 hari. Jika aku tak bisa menemukan apa-apa hingga saat itu, aku akan menghentikan apapun yang kulakukan.”
Jung Ho bercermin menggunakan kacamata lalu berkedip - kedip ke cermin, “Bagaimana penampilanku? Apa aku terlihat seperti Reporter Park Bong Soo?”
Bibi Min Ja kesel, dia menyuruh Jung Ho jangan memakai kacamata karena penyamarannya memang tak memakai kacamata. Dan juga Jung Ho jangan sampai menarik perhatian. Ketika diolok, dengarkan saja. Ketika dipukul, terima saja.
Jung Ho paham, dia membentuk tanda OK dengan jarinya.
*****
Bibi Min Ja juga memperingakan agar Jung Ho menjawab Ya ketika menerima perintah atasan.
Betapa mengejutkannya kalau dia harus membuat 60 artikle perhari. Jelas saja Jung Ho melotot tak percaya, artiklenya. Reporter Yeo memberikan arahan agar Jung Ho membuat artikle dari trending topik saat ini.
Saat dia melihat Young Shin bersama Direktur Jang, ia bergegas mengambil sebuah file.
Young Shin masih memohon agar Direktur Jang mau meloloskan beritanya. Dia sudah membuat dua versi berita, dia hanya perlu memilih yang agresif atau yang seksi. Ini akan menjadi besar, jadi cetaklah saja sekali.
Direktur Jang merespon dengan dingin, dia menyuruh Young Shin memposting saja di blog pribadi kalau dia ingin mencetaknya.
“Apa ini? Direktur, kau takut? Direktur kami takut. Pengejaran selebriti itu seperti mengejar tikus. Guncangkan mereka dan sedot sampai kering. Tapi sekarang ini politikus, kau takut.”
Direktur Jang menunjukkan dua berita Young Shin, artis yang ada dalam artikel bukan artis besar dan mengalami kekerasan seksual. Dia tak bunuh diri ataupun mati, apa ini bisa dikatakan sebuah berita?
Jung Ho berpura – pura menyalakan mesin fotokopi sambil mendengarkan percakapan Young Shin.
“Jadi, maksudmu orang harus mati agar kau mau mengulasnya? Wah. Direktur Jang Byung Se. Periksalah sisi kemanusiaanmu! Apa kau tidak merasa malu untuk pulang dan mendengar anak-anakmu memanggilmu Ayah?”
Direktur Jang menyuruh Young Shin menggunakan kata – kata yang baik.
Young Shin menceritakan kalau Korban ingin bunuh diri jadi dia membiarkan dia tinggal dirumahnya. Padahal ia tak bisa tidur dengan orang lain sekamar, dia ingin tidur. Jadi kalau mereka bisa membuat berita maka kasus bisa segera diproses dan dia bisa kembali tidur.
“Kim Eui Chan. Dia calon Walikota Seoul. Kita tak bisa menggunakan nama aslinya.” Tegas Direktur Jang.
“Aku akan menyebutnya K. Awal K.”
“Satu-satunya orang yang boleh menggunakannya nama sebenarnya adalah korban. Apa kau ingin melakukan itu? Hah, hah, hah?”
Direktur Jang menjewer telinga Young Shin, menyeretnya menuju ke mesin foto kopi dan menyuruhnya untuk mengajari junior dengan baik.
Young Shin mencak – mencak karena ditinggal pergi Direktur Jang, “Akan lebih baik untuk menghindariku sekarang!”
Jung Ho yang sedang membetulkan mesin fotokopi ngadat kebingungan, dia bangkit dari Jongkok dan bergegas menjauh.
Tapi bukan Jung Ho maksud Young Shin melainkan mesin fotokopinya. Dia menendang mesin fotokopi dengan penuh kemarahan. “Dasar sialan... mesin fotokopi! Kau mesin fotokopi sialan! Hey, mesin fotokopi! Sadarkan dirimu! Aku akan cari mesin fotokopi baru!”
Young Shin pun pergi sedangkan Jung Ho masih menatap Young Shin melongo. Seperti keajaiban, mesin fotokopi yang tadinya ngadat langsung bekerja lagi.
“Apa – apaan ini?” tanya Jung Ho keheranan.
*****
Moon Ho bersama dengan Pelayan Moon Shik menuju ke sebuah ruangan. Sebelum masuk, Pelayan Moon Shik meminta Moon Ho menyerahkan ponselnya. Pembicaraan didalam tak boleh ada yang tau jadi tak boleh direkam.
Moon Ho membuka lengannya lebar, dia menyuruh Pelayan Moon Shik mencarinya sendiri. Dia juga membawa pistol (kiasan). Hehehe.
Pelayan Moon Ho tersenyum, dia tak menemukan ponsel lalu mempersilahkan Moon Ho masuk.
Moon Ho disambut dengan ramah semua yang ada disana. Moon Ho memberitahukan kalau dia datang karena diancam kakaknya, dia diancam tak diberi uang jajan. Dia merasa terhormat bisa bertemu dengan orang penting dibalik layar.
Semua tertawa termasuk Moon Shik yang tersipu juga.
Mereka menawarkan makanan yang dibuat oleh chef asal perancis. Moon Ho tersenyum, “Ini menakutkan. Orang hebat seperti kalian semua, bertemu seorang reporter rendahan seperti saya. Dan, kalian bahkan memberiku makan. Bolehkah saya bertanya tentang apa semua ini?”
Mereka semua suka dengan gaya Reporter Moon Ho yang selalu mengejar fakta, dia berbeda dengan para politisi. Mereka semua telah memilih Moon Ho menjadi perwakilan media dalam politik.
“Orang-orang ini ingin kau masuk dunia politik. Aku tidak setuju. Aku ingin kau bergabung dengan perusahaan beritaku. Aku juga sudah bilang.” Jelas Moon Shik.
Moon Ho mengajukan pertanyaan, “Ketika kalian mengatakan kami dan kita. siapa sebenarnya yang kalian maksud?”
Mereka tertawa kasak kusuk lalu Tuan Seo menunjukkan foto Kim Eui Chan dilayar LCD. Mereka akan menggunakan kepopuleran Moon Ho untuk mempromosikan Kim Eui Chan dalam pemilihan Walikota Seoul. Dengan kemunculannya pasti akan sangat membantu. Mereka berjanji akan memberikan posisi elit untuk Moon Ho setahap demi setahap.
Moon Ho melirik kearah Moon Shik dengan penuh kebencian. Dia tersenyum kecut mendengar ucapan orang – orang ini.
*****
Detektif Yoon bekerja sama dengan polisi Seoul yang menangani kasus Healer. Detektif Yoon menjelaskan kronologi kejadian dikereta yang kena Hack di antara stasiun Ga Yang dan Joong Mi. Seseorang meng –hack dan menghentikan laju kereta. Sistem keamanan lumpuh untuk sementara.
Lalu mereka juga menemukan sebuah video yang ada dijejaring sosial, video yang direkam oleh salah seorang penumpang. Disana menunjukkan kalau Healer Jung Ho mendorong Seong Cheol keluar kereta diikuti oleh dirinya. Pintu kereta kemudian tertutup dan Double S berusaha mengejar keduanya.
“Seorang Hacker bisa menghentikan kereta bawah tanah. Dia tak main-main. Ngomong – ngomong, apakah kantor polisi aman?”
“Tak seorangpun akan meng –hack kepolisian. Ya... mungkin departemen lain, mungkin saja.” jawab Detektif Yoon percaya diri.
*****
Dan kata siapa Bibi Min Ja ga bisa meng –hack kepolisian. Buktinya sekarang dia sudah menerima email mengenai Video Jung Ho yang terekam oleh penumpang.
“Detektif Yoon Dong Won. Kau tekun sekali, sialan. Kapan orang ini pensiun?” keluhnya.
Bibi Min Ja pun langsung beraksi lagi.
*****
Ditemani dengan lagu Shock – Beast, Dae Young tengah melakukan pergulatan dengan seorang pria. Gemuruh penonton menyoraki keduanya, dan Dae Young dengan lincah menendang lawan dan membuatnya jatuh. dengan cepat ia berlari kearah tombol dan menekannya. Ia pemenang dalam lomba gulat ini. (Dan Dae Young ini diperankan oleh Taemi, dia atlet Putri Taekwondo Korea. Makannya gerakan dia memang keren banget.)
Saat merayakan kemenangan, ponselnya berdering menerima panggilan dari Boss. Bibi Min Ja memerintahkan Dae Young untuk mencari Healer. Alat pelacaknya dimatikan lagi jadi Dae Young hanya perlu mencari dan mengawasinya. Meskipun Healer tak suka tapi kondisinya sedang sulit.
Bibi Min Ja memerintahkan untuk mencari Young Shin dulu karena katanya Healer akan mengikuti gadis itu.
*****
Dengan alat pelacak yang dipasang oleh Jung Ho, Bibi Min Ja dengan segera menemukan keberadaan Young Shin dengan singkat. Dia sedang makan dengan staff lain. Direktur Jang mewanti – wanti agar mereka tak berbicara saat makan.
“Direktur, kenapa kau dulu dipecat dari Perusahaan Berita?”
Direktur mengingatkan agar berhati – hati dengan Young Shin, dia akan menggila.
“Kau dipecat karena menulis sesuatu yang tak diperbolehkan bos, kan? Kau dipecat karena berjuang demi kebenaran, bukan?” tebak Young Shin seraya meraih segelas soju. Yang lain mencoba menahan agar dia tak minum tapi Young Shin keras kepala.
“Jika tidak dulu... Kau pasti masih memiliki sesuatu yang hidup dalam hatimu. Iya kan?”
“Apa alien bertelur di dalam diriku? Apanya yang hidup dalam diriku?” gurau Direktur Jang membuat yang lain tertawa.
Young Shin makin kesal, dia mencoba serius tapi Direktur Jang malah kekanakkan. Direktur Jang kembali mengingatkan untuk tak bicara serius saat makan.
Dae Young sampai dikedai dan mengawasi Young Shin.
“Direktur kami telah berubah menjadi reporter lumpuh. Itu sebabnya kau begitu takut cerita politik. Sekarang, dia hanya bisa menulis tentang kehidupan cinta orang lain. Ah! Ini sangat menyedihkan. Ini sebuah tragedi... Menyedihkan, menyedihkan.” Keluh Young Shin makin menjadi. “Aku butuh anak muda, jiwa muda yang segar. Di mana Park Bong Soo?”
Reporter Yeo berkata Bong Soo pergi ke suatu tempat. Young Shin makin kesal karena dia tak memberitahukan pada atasannya dulu.
*****
Jung Ho dalam perjalanan di bus, ia membuka foto yang berisikan lima serangkai. Dia menatapnya sedih lalu mengusap wajah di foto tersebut. Dia ayah Jung Ho. Salah satu dari mereka adalah Ayahnya.
“Kau tampak seperti ayahmu. Setelah ayahmu pergi, sulit bagiku untuk melihatmu.” Kata Ibu yang terus terngiang dalam pikirannya.
[FLASHBACK]
Ibu Jung Ho menghidangkan makanan dan membuatkan tumis kentang kesukaannya. Jung Ho diam, dia melihat kearah ransel yang sudah dipack lalu menoleh pada nenek yang mencoba tak memperhatikan mereka. Ibu, kau mau pergi ke suatu tempat?
“Ya, Ibu mau pergi ke suatu tempat.”
“Ke mana Ibu akan pergi?”
“Ke suatu tempat... yang jauh.”
“Kapan Ibu akan kembali?” tanya Jung Ho kecil mulai tergenang air mata.
“Mungkin Ibu takkan kembali.”
“Kenapa? Lalu, haruskah aku pergi mencari Ibu?” tanya Jung Ho lagi.
Ibu hanya meminta maaf, ia meminta Jung Ho menghabiskan makannya dengan segera. Dia akan pergi setelah Jung Ho selesai makan.
Dengan berat hati, Jung Ho menyuapkan sepotong kentang ke mulutnya. Tak bisa menahan air matanya, ia pun menangis tanpa suara didepan sang Ibu. Ia hanya makan dan makan. T_T
[FLASHBACK END]
Jung Ho berdiri terdiam disebuah gang.
Seorang ibu keluar dari rumah sambil menyuruh anaknya untuk pergi ke tempat les privat. Tapi anaknya yang masih duduk di bangku SMA hanya mengacuhkan ucapan Ibunya.
Ibu kembali kerumah, dia menerima sebuah telefon yang membuatnya langsung celingukan. Ia menemukan Jung Ho berdiri tak jauh darinya. Ia tersenyum semanis gula dan melambaikan tangan pada Ibu tersebut.
Keduanya pergi ke cafe dan memesan es kacang merah semangkuk untuk berdua. Sweet beda tipis sama irit kan. Keduanya pun memakan es tersebut. Jung Ho tanya kelas berapa anak ibunya itu?
“Dia akan naik ke kelas 12. Dia tak mau belajar sama sekali. Dia tak mendengarkan apapun yang Ibu katakan. Dia membuat Ibu cepat menua!” keluh Ibu.
“Dan suami Ibu? Apa dia mengurangi minumnya?”
“Orang itu mengurangi minumnya? Dia punya banyak alasan untuk minum. Tapi lebih muda baginya untuk melewatkan makan.” Jawab ibu. Lalu Ibu tanya apa yang membuat Jung Ho jauh – jauh datang kesana?
Jung Ho kemudian menunjukkan foto Lima serangkai miliknya. Ibu terkejut Jung Ho masih menyimpan foto tersebut. Jung Ho meminta pada Ibu untuk mengenalkan mereka tapi Ibu sendiri tak terlalu tahu hanya saja dia kenal si Wanita ditengah (Myung Hee) dan Pria disamping kanannya (Gil Han) adalah suami istri.
Ibu lalu menatap wajah Ayah Jung Ho, “Lihatlah ayahmu, begitu muda di sini. Di sini aku, begitu tua. Ibu naksir pada wajah ini.”
“Apa Ibu memiliki sesuatu yang dulu milik Ayah?”
Ibu tak mempunyainya, bagaimana yang akan terjadi padanya kalau masih memiliki barang – barang itu.
Jung Ho hanya bisa tersenyum kecut mendengar jawaban tersebut. Ibu tanya kenapa Jung Ho yang tak suka makan Kacang Merah selalu memesan Es Kacang merah?
“Aku suka kacang merah.”
“Kau memberikan semua kacang merah pada Ibu.” Ucap Ibu melihat Jung Ho menyingkirkan Kacang merah dan hanya memakan es –nya saja.
“Karena Ibu sangat suka itu.” jawab Jung Ho dengan manis. Ooughh.
*****
Dae Young keluar dari kedai, dia terkejut dengan kehadiran Jung Hoo kearahnya. Ia sigap bersembunyi.
Young Shin keluar dari kedai dengan kondisi mabuk, Reporter Yeo memapahnya tapi Young Shin masih mengoceh terus. Jung Ho menghampiri dan mengubah sikapnya menjadi culun, apakah makan – makan sudah selesai?
Sebenarnya belum, hanya saja Reporter Yeo diperintahkan untuk mengantarkan Young Shin.
“Oh! Ini bawahanku! Namamu Park... Bong Soo... Bong Soo, Bong Soo!” tunjuk Young Shin.
Reporter Yeo bilang kalau Young Shin sedang mabuk. Young Shin mengelak, harus berapa kali dia bilang kalau dia tak mabuk? Dia juga ingin mabuk.
Young Shin kembali mengoceh pada Jung Hoo membahas mengenai dinosaurus. Jung Hoo menawarkan diri untuk mengantarkan Young Shin pulang.
“Tapi, ada daging untukmu di dalam.” Jawab Reporter Yeo.
Jung Hoo tetap menyeret Young Shin untuk pulang dengannya.
“Direktur bilang kau tak pernah tahu apa yang mungkin Reporter Chae lakukan. Jangan lepaskan pengawasanmu darinya sampai dia masuk rumah dan tidur di kamarnya.” Seru Reporter Yeo.
Jung Hoo menatap Young Shin yang berbicara dengan Ahjussi yang juga minum – minum dipinggir jalan. Dia tetap saja membahas tentang dinosaurus yang katanya tinggal didunia yang besarnya seperti ping pong. Dia ngelantur kesana kemari.
Jung Hoo hanya bisa mendesis pasrah.
Sebuah taksi lewat, Jung Ho menghentikannya. “Hey, Senior! Masuk.”
Young Shin tak merespon hingga dia harus menariknya masuk ke taksi. Tak lupa, Dae Young juga mengikuti Jung Ho dengan motor gedenya.
*****
Kepulangan Young Sin disambut oleh Paman, Chi Soo dan Yoon Hee.
“Berapa banyak yang kau minum?” tanya Chi Soo.
Tak mendapatkan jawaban, Young Shin masih bicara soal dinosaurus terus bahkan khayalannya semakin menjadi. Chi Soo melirik kearah Jung Ho, “Lalu, siapa ini?”
Young Shin tanpa ragu merangkul leher Jung Hoo, “Dia karyawan bawahanku. Namanya... Bong Soo.”
Young Shin kemudian menyanyi dan berjalan dengan sempoyongan. Chi Soo menyuruh Yoon Hee untuk mengantarkannya ke kamar.
Waktu berjalan dengan lambat karena Jung Hoo mendapat tatapan tajam dari Chi Soo dan juga Paman. Dia tergagap untuk menjelaskan.
“Apa kabar? Nama saya Park Bong Soo. Saya bawahan langsung Chae Yeong Sin. Itulah kenapa saya membawanya hari ini. Dan juga, saya tinggal di Incheon... Sekarang jika saya lihat jam, bus dan kereta bawah tanah sudah tak beroperasi. Saya mendengarnya bicara tentang dinosaurus selama 40 menit di taksi. Dan, tarif taksi jadi sangat tinggi. Dan, saya... tidak punya uang. Untuk satu malam... boleh saya tidur di sini?”
Penjelasan Jung Hoo hanya mendapatkan jawaban tatapan tajam dari Chi Soo dan Paman.
“Kau bawahannya langsung kan?” tanya Chi Soo.
Jung Hoo membenarkan. Chi Soo pun melirik kearah paman lalu keduanya memegang lengan Jung Hoo dan membawanya ke ruang kerja Chi Soo. Jung Ho ketakutan, “Ke mana kita akan pergi? Anu. Maaf. Tidak... jangan bunuh saya!”
Dikamar, Young Shin kembali bangkit saat Yoon Hee membaringkannya. Aku ga begitu ngerti dengan penjelasan Young Shin yang pakai cerita Dinosaurus hanya saja intinya dia sekarang sudah menginjak usia 25 tahun dengan pikiran yang sudah sempurna. Dia begitu khawatir dengan kasus yang menimpa Yoon Hee.
Young Shin bangkit dan menuju ke mejanya lalu menyalakan komputer. Yoon Hee bingung, apa yang akan kau lakukan?
“Apa aku terlihat mabuk bagimu?”
“Ya, Kau bau alkohol.”
Young Shin mencium bau mulutnya sendiri, ia tertawa karena memang bau alkohol. “Kalau begitu, katakan saja aku mabuk. Dan mari ciptakan masalah. Sesuatu yang hanya manusia mampu kejenakaan pemabuk.”
******
Bersambung Ke Episode 4 Part 2
0 Response to "Sinopsis Healer Episode 4 Part 1"
Posting Komentar