Sinopsis Kill Me Heal Me Episode 3 Part 1

Sinopsis Kill Me Heal Me Episode 3 Part 1

Untuk memanggil karakter Shin Se Gi, Ketua Ahn sengaja sengaja melakukan kekerasan dan memukul perut Do Hyun. Sontak Do Hyun terjatuh dan matanya berubah berkilat tapi sayangnya bukan karakter Se Gi yang muncul melainkan Ferry Park.

Dia tersenyum dengan gokilnya kearah Ketua Ahn.





Waktu semakin mepet, Ketua Ahn tampak melihat jam tangannya berulang kali. Sedangkan Ferry Park kini sibuk mengubrak – abrik gardus berisi pakaian. Ia mencari pakaian miliknya namun belum juga ia temukan.

Sampai akhirnya dia menemukan beberapa baju dengan motif bunga – bunga. Ketua Ahn menegur agar Ferry Park mau mengenakan stelan jas dan datang ke kantor, untuk masalah teks pidato telah ia persiapkan. Dia hanya perlu membaca.



“Ah. Kenapa aku harus melakukannya kalau aku tidak tahu kapan akan muncul lagi? Sudah lama aku tidak keluar. Kalau kau jadi aku, apa kau mau?” tolak Ferry Park.

Ketua Ahn membujuk dengan iming – iming akan memberikan apapun asal Ferry Park mau bekerja. Ferry Park sekali lagi menegaskan bahwa dia tak mau apapun yang dia butuhkan hanyalah kebebasan.



Mendengar kata kebebasan membuat Ketua Ahn menawarkan sebuah kapal. Dia akan membelikan kapal dan menamainya dengan nama Ferry Park. Didepan sebuah rumah dengan pemandangan yang indah, dia juga bisa memancing didepan rumahnya.

Sontak mulut Ferry Park ternganga, dia menginginkan itu. dia berbalik dan menyahut tangan Ketua Ahn setuju. Good Choice.



Ponsel Do Hyun berdering, ia menerima panggilan dari Oh Ri Jin. Ketua Ahn mencoba merampas ponselnya namun ditahan oleh Ferry Park. Dia mengangkat panggilan tersebut namun bukan suara perempuan yang terdengar, suara laki – laki yang mengingatkan bahwa waktunya hanya tinggal 1 jam.


Siapa lagi kalau bukan Pria Gangster yang jaketnya dirampas oleh Shin Seu Gi. Dia mengancam agar Ferry Park membawa jaketnya jam satu ke gudang. Ri Jin mengerang gelojotan karena tubuhnya di ikat pada kursi. Dia mencoba bicara tapi karena mulutnya yang dilakban jadi terdengar tak jelas.

‘Kau tidak perlu menelepon dia. Jaket itu ada padaku.’ Erang Ri Jin tak jelas.

Gangster yang tak paham maksud ucapan Ri Jin akhirnya dia hanya mengabaikan saja. Dia menyuruh Ferry Park tak menelfon polisi.

Kenapa kau memperlakukanku seperti ini? Ah... Kenapa kau membuatnya semakin rumit? Aku harus bilang berapa kali lagi? Jaket itu tidak ada padanya tapi ada padaku!’ erang Ri Jin lagi tapi tetap saja Pria Gangster mana tahu maksudnya. Dia malah semakin geregetan dan menambah lakban dimulut Ri Jin.



“Jadi, maksudmu kau menyuruhku membawa jaketnya dalam waktu 1 jam? Jadi, maksudmu tidak apa-apa kalau aku terlambat atau aku tidak menelepon polisi.” Tanya Ferry Park.

Pria Gangster membenarkan. Ferry Park dengan entengnya memilih untuk tak datang mengantarkan jaket itu karena dia juga sibuk.

“Aku lupa satu hal. Kalau kau tidak datang, wanitamu ini akan mati.” Ancam Pria Gangster.



Ferry Park geram juga karena dia diancam menggunakan wanita. Dia menanyakan keberadaannya, dia akan datang dan membunuh Pria Gangster kalau begitu.

Ketua Ahn yang sedari tadi menanti pun menegur Ferry Park yang harus segera menghadiri rapat. Ferry Park tambah kesal, dia ini hanya satu orang tapi kenapa mereka menyuruhnya macam – macam.

“Hei.... Kau dimana?!” seru Ferry Park pada Pria Gangster lagi.


Diruang rapat, waktu telah menunjukkan pukul 1 kurang 20 menit, anggota rapat mulai berdatangan satu persatu dan Ketua Seo juga sudah sampai. Ki Joon dan Young Pyo juga sudah siap disana.



Ditempat penyekapan, Pria Gangster tahu betapa mengerikannya Shin Se Gi oleh karena itu dia akan membuat sebuah simulasi dengan rekan – rekannya yang sudah bersiap. Mereka pun mencoba menyerang Pria Gangster untuk latihan.

Ditengah latihan mereka, seorang pria dengan motor menggunakan motor muncul dengan tiba – tiba. Saat situasi ribut ini, Ri Jin tampak celingukan seolah mencari celah untuk bisa kabur.




Kembali ke ruang rapat, dimana waktu tinggal tiga menit lagi sebelum rapat dimulai. Young Pyo sudah bisa tersenyum untuk menerima kemenangan atas absennya Do Hyun. Sedangkan Ketua Seo tampak tegang menantikan kehadiran Do Hyun, ada sorot kemarahan juga yang terpancar dari matanya.



Rupanya Ferry Park memutuskan untuk menyelamatkan Ri Jin, dia membawa dua benda hitam ditangannya. Pria Gangster sempat mengernyit melihat benda itu tapi sontak ia menjatuhkan pemukul yang ia persiapkan untuk melawan Shin Se Gi.

Sedangkan Ferry Park tersenyum dengan puas membawa dua bom ditangannya.




Ketua Ahn terpaksa menggantikan kehadiran Do Hyun, dia menyampaikan pesan bahwa Do Hyun yang memiliki posisi sebagai Wakil Direktur tak bisa hadir dirapat Direksi karena urusan mendadak. Ketua Ahn juga memberikan note yang dibuat oleh Ferry Park pada Ketua Seo.

Ketua Seo menatapnya tajam tapi dia menutupi kesalahan Do Hyun dengan beralasan kalau dia mengalami kecelakaan. Semua Anggota Direksi terkejut dibuatnya.

“Sepertinya Wakil Direktur yang baru mengalami kecelakaan. Dia bilang dia akan ke rumah sakit dulu. Tidak usah menunggu pidatonya, dan kita segera mulai rapatnya.” Ujar Ketua Seo.



Ferry Park menunjukkan Bom –nya dengan wajah cute dan menyuruh orang yang menelfonnya untuk keluar sekarang juga. Dia akan menghitung sampai empat, kalau tak ada yang keluar maka dia akan menjatuhkan Bom –nya.

Hahaha. Siapa yang berani untuk maju, senjata Ferry Park ngeri gitu. Semua membatu termasuk Pria Gangster.

“1.. 2 ... 3...4” Pria Gangster bersiap mengambil tongkat kayu untuk melawan Ferry Park tapi Anak buahnya malah ngibrit ketakutan.



Ferry Park menegaskan bahwa Bom yang ada ditangannya bukanlah main – main. Pria Gangster membujuknya untuk meletakkan bom tersebut, mereka harus bicara setelah dia meletakkannya.

“Jangan ada yang berani bergerak! Ini bukan main-main. Kalau kau tidak tahu, jangan berani-berani menantangku. Aku ini ahli pembuat bom. Seharusnya, kau tidak menjalani hidupmu seperti itu. Dan kalau kau ingin jaket kulitmu itu, kau harus membayarnya dan membelinya dengan harga yang pantas. Kenapa kau malah mempertaruhkan hidupmu?” ceramah Ferry Park.



Ri Jin yang tadinya diam kini kembali ribut memberikan Ferry Park sebuah kode karena ada pria dibelakangnya yang siap untuk memukul. Ferry Park menatap Ri Jin tak tahu, “Wanita itu! Apa yang kau lakukan?”

Pria Gangster memberikan kode agar segera memukul Ferry tapi dia juga ragu. Akhirnya ia pun menurut, Ferry Park untungnya bisa menghindar dari pukulan tersebut tapi Bom ditangannya malah menggelinding kearah para Gangster.




Penghitung waktu mundur berjalan, semua orang langsung bersembunyi untuk menghindari ledakan. Dann .... tuttt... “Nasinya sudah matang.” Terdengar suara dari Bom tersebut.

Semua orang hanya mengernyit tak terkecuali Ferry Park yang kebingung, dia heran kenapa Bom –nya tak meledak. Apa karena dia menggunakan timer dari rice cooker jadi begini. Hahaha.




Gangster yang sempat bersembunyi kini kembali keluar, mereka merasa dipermainkan dan tanpa ampun memukuli Ferry Park. Ri Jin yang tak bisa berbuat apa – apa hanya bisa menjerit – jerit dengan mulut dilakban.

Dan tanpa seorang pun sadari, ada alat yang berkedip – kedip dilantai mengirimkan sebuah sinyal.


Alat tersebut mengirimkan sinyal pada Ketua Ahn yang kini dalam perjalanan. Alat itu ia dapat dari Do Hyun yang meminta dia untuk memasangnya saat Do Hyun sedang dalam karakter lain. alat itu akan menunjukkan kondisinya. Mereka harus makin hati – hati karena kalau sampai polisi tahu maka mereka dan Grup Seung Jin dalam bahaya.

Tapi sepertinya, sekarang Gangster telah mengetahui keberadaan alat tersebut. Mereka marah dan mengira kalau Ferry Park telah menghubungi polisi dengan GPS itu. mereka agaknya merusak alat tersebut sehingga GPS yang menangkap sinyalnya hilang.

Ketua Ahn makin kesal saja dan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.



Ketua Ahn sampai di gudang penyekapan tapi karena mengetahui Ferry Park membawa GPS maka mereka telah berpindah tempat.


Diruang yang cukup gelap dan sempit, Ferry Park sudah tergolek tak sadarkan diri. Rekan si Gangster mulai frustasi harus mencari kemana lagi jaket mereka, dan sekarang Ferry Park memiliki penampilan dan dialeknya telah berubah seolah – olah dua orang yang berbeda(kalo ga salah denger yah, dia pake Dialek Busan). Ri Jin juga menangkap keanehan pada sikap Ferry Park dan menatapnya dengan instens.

“Hei, tapi, apa mungkin bajingan ini minum obat itu? Terakhir kali bertemu, tatapannya berbeda! Kurasa dia ini orang lain! Pasti! Dia makan semua narkoba yang ada dalam jaket dan pasti dia menghubungi polisi karena narkobanya sudah habis!” duga teman Gangster.



Ri Jin tersentak, dia telah memberikan jaket itu pada Ayahnya. “Ayah!” seru Ri Jin dalam hati.

Teman Gangster mengajaknya untuk pergi saja, mereka memberitahukan kondisi sebenarnya dan meminta uang lagi untuk membeli n*rkoba pada bos.

Pria Gangster menganggap temannya telah gila, jaket itu sama sekali tak mungkin bisa dibeli dengan uang. Kalau ingin membeli jaket itu maka mereka harus ke Itali menemui ahli kulit Salvatore Bocchetti tapi sayangnya dia sudah meninggal. Pokoknya, sebelum Bos tahu maka Jaket dan n*rkobanya harus mereka temukan.



Ponsel Ri Jin bergetar, Pria Gangster menunjukkan pesan pada Ri Jin dengan marah. Dia meminta penjelasan dari foto itu.

Rupanya jaket milik gangster kini berada di tangan Ri On dan ia mengirim foto selfie untuk pamer pada Ri Jin. Mereka melepas lakban dimulut Ri Jin. Sekejap Ri Jin meluapkan apa yang ada dalam pikirannya,

“Dia itu Kakakku! Kakakku! Sudah berapa kali kubilang?! Orang itu tidak punya jaketnya! Jaketnya ada padaku! Kalau kau membebaskanku, aku akan mengembalikan jaketnya jadi jangan membuat masalah ini semakin rumit! Kalau kau bertanya padaku tadi, kalau kau tidak membekap mulutku maka semuanya bisa segera diselesaikan, kenapa kau malah membuatnya semakin rumit?!”

MMM... Mulut Ri Jin seketika bungkam saat Gangster menodongkan pisau dihadapannya. Ri Jin tak bisa pergi sekarang, Pria Gangster sama sekali tak mempercayai Ri Jin. Mereka sendiri yang akan mencarinya dan Ri Jin hanya perlu menanyakan dimana keberadaan Ri On.



Ri On kini sibuk menyiapkan makanan untuk pesta. Ri Jin menelfon dan mencoba membuat suara sesantai mungkin, “Iya, Ri On. Sekarang kau dimana?”

“Apa maksudmu, dimana? Aku ada di Ssang Li. Hei, bukankah aku sudah bilang aku ada pesta dengan Senior kenalanku? Orang-orang yang sudah banyak membantuku saat aku menulis novelku.”

Ri Jin menjawab saja Iya. Dia lalu membahas isi Novel Ri On untuk memberikan kode, “apa kau tahu menurutku, pada bab 3 dari novelmu yang sangat berkesan?”

Ri Jin harap – harap cemas menantikan reaksi Ri On.



Tapi dasar Ri On kepalang pinter, dia malah mengira Ri Jin hanya memujinya karena tak mau membayar hutang $200. dia menegaskan bahwa antara anak dan ibu saja harus jelas kalau masalah uang.

Pria Gangster menunjukkan tulisan, Tanya sampai kapan dia ada di sana! Ri Jin pun mengikuti perintah.
“Sampai kapan? Sampai jam berapa? Sepanjang malam, bodoh. Sampai malam. Sampai matahari terbit lagi. Karena malam kami lebih indah dibandingkan hari-harimu.” Jawab Ri On.



Gangster meninggalkan Ri Jin dan Ferry Park untuk menemui Ri On.


Didalam ruang gelap, Ri Jin berusaha melepaskan diri dari ikatannya namun tak bisa. Ferry Park yang tadinya tak sadarkan diri kini menggeram dan tampak kesakitan. Ri Jin terkesiap khawatir, kau tak apa – apa? Hei, kau sudah sadar?

Pikiran Ri Jin melayang ke saat dimana ia bertemu dengan tiga karakter Do Hyun yang berbeda. Saat Shin Se Gi yang mengungkapkan perasaannya dengan tatapan tajam menatap Ri Jin. Ketika dirumah sakit dengan karakter Do Hyun, tatapan lembut tak mengenal Ri Jin. Dan karakter Ferry Park dengan dialek Busannya.

Semuanya berbeda. Mata, suara, dan kepribadiannya.” Batin Ri Jin.



Kini Ferry Park semakin menggeram kesakitan, dia menengadah dan tampaklah sorot matanya kini berubah. Sedangkan Ri Jin yang merasakan sebuah keganjilan pada diri Ferry Park, ia terus menatapnya tanpa henti.



Orang yang bertugas menjaga Ri Jin dan Ferry Park baru saja kembali dari kamar mandi. Ia menemukan Bom buatan Ferry Park dan tersenyum tak percaya dengan keaslian bom itu, dia menjatuhkan bos tersebut.

Hitungan mundur pun kembali aktif, menunjukkan waktu yang tersisa tinggal 29 menit 59 detik.




Bersambung Ke Episode 3 Part 2 

Related Posts:

0 Response to "Sinopsis Kill Me Heal Me Episode 3 Part 1"

Posting Komentar