Sinopsis Healer Episode 7 Part 1

Sinopsis Healer Episode 7 Part 1

Alarm ayam buatan terbaru Bibi Min Ja membangunkan tidur nyenyak Jung Hoo. Sebuah fax juga masuk. Bibi Min Ja menyuruh Jung Hoo untuk segera berkemas karena dia sudah mengirim tiket pesawat yang akan terbang 2 jam lagi.

“Apa yang kau bicarakan? Tiket pesawat apa?” tanya Jung Hoo terkantuk – kantuk.

“Gurumu yang memutuskan tempat tujuannya. Tampaknya Australia.”

Jung Hoo terkejut mendengar Bibi Min Ja sudah bicara dengan gurunya. Bibi Min Ja menyuruh Jung Hoo untuk tinggal setahun disana, nikmati berenang, tangkap buaya, belajar bahasa inggris. Itulah perintah sang Guru.



Jung Hoo tak mau menurut begitu saja, dia meminta nomor gurunya.

“Pesuruh Gelap Healer bebas tugas sampai kau kembali. Selesai.” Tukas Bibi Min Ja.

Jung Hoo heran dengan semua yang begitu tiba – tiba bahkan dia baru saja menemukan Moon Shik, kini dia tinggal menemuinya saja. Bibi Min Ja berkata kalau Guru Jung Hoo yang akan menemuinya. Jung Hoo semakin aneh, apa yang mereka rencanakan?

“Hey, Jung Hoo.”

“Jung Hoo?” merasa aneh dengan panggilan Bibi Min Ja. Bibi segera meralat panggilannya menjadi Healer lagi lalu menyuruhnya untuk bersiap berangkat.


Jung Hoo memang akan pergi tapi bukan kebandara melainkan ke kantor.

“Kau janji! Katamu kau hanya akan di sisi gadis itu dan menunggu umpanmu selama 3 hari! Ini sudah lewat 3 hari!” bentak Bibi Min Ja.

Rasa penasaran Jung Hoo malah semakin memuncak saja, dia tak habis pikir dengan guru yang bahkan belum bertemu sejak meninggalkannya kini malah menyuruh untuk pergi. apa agar dia tak berangkat kerja di Berita Someday? Atau dia tak ingin ia menemui Kim Moon Shik? Kalau begitu, dia akan menemuinya hari ini.


“Hey, Kotoran Kucing! Itu sebabnya...”

“Itu sebabnya! Jika mau bilang sesuatu, Guru harus mengatakan langsung padaku. Dasar Guru kolot!” potong Jung Hoo.



*****
Jung Hoo sudah berdiri didepan kantor, dalam hatinya ia semakin merasa aneh dan instingnya berkata ia harus berangkat meskipun awalnya dia sudah berniat tak datang. Selain instingnya, hal lain yang membuat ia ingin berangkat karena pengakuan ketertarikan Yeong Shin semalam pada Healer.

Ini serius. Aku tak berencana mengucap selamat tinggal pada siapapun. Selamat tinggal seperti apa yang harus kuucap pada dia yang takkan pernah kutemui lagi? Itu aneh.” batinnya.


Jung Hoo menanti lift terbuka, dia bisa melihat pantulan wajah semangat Yeong Shin hendak mengaggetkannya. Dengan malas Jung Hoo pun pura – pura kaget dihadapan Yeong Shin.



******
Sambil menyulam, Bibi bicara pada Chae Bum kalau Jung Hoo tak mau begitu saja percaya. Chae Bum mendesah, memang Si Kecambah itu sudah besar. Bibi Min Ja juga mengakui kalau memang Jung Hoo sudah besar bahkan kemampuannya melebihi Jae Bum.

“Tak mungkin. Melampaui guru tidaklah semudah itu.”

“Kau mau bagaimana sekarang?” tanya Bibi Min Ja.


Wajahnya, nilainya A dari skala A-F. Tidak buruk. Menurut pandanganku, dia terlalu kurus, tapi jika itu kubandingkan dengan kecantikan Pasifik Selatan. Garis punggungnya juga... wah, bagus juga. Wah, mata yang cerah itu. IQ-nya setidaknya mungkin 124.

Bibi Min Ja melongo, “Kau bicara apa?”

Dan rupanya Chae Bum kini tengah memperhatikan Yeong Shin yang berbicara dengan Jung Hoo didepan lift. Dia menyamar sebagai tukang bersih – bersih.



Chae Bum rasa kalau dilihat dari penampilan Yeong Shin, dia akan menyukai pria yang sudah matang. Pria sepertinya sangat cocok sehingga mereka perlu mengutus Jung Hoo segera pergi, dia akan mengambil alih posisi kosongnya secara alami.

“Wleeeeeeee” teriak Bibi Min Ja mual dengan gombal murahan Chae Bum. Hahaha.


Dan kini, Jung Hoo menatap tajam kearah Moon Ho yang berusaha akrab dengan Yeong Shin.
Pria ini, apa yang sebenarnya ia rencanakan?” benaknya.


*****
Berita pembelian Someday oleh Moon Ho pun sampai juga ketelinga Moon Shik. Dia membeli kantor tersebut dengan menjual saham serta properti yang ada di Youngin. Sekretaris Oh bertanya, apa itu tak apa – apa?

“Dia menelpon dan katanya dia akan mempergunakan itu dengan cara lebih baik dariku.”

“Terutama saham-saham itu, Apa tak masalah menjualnya tanpa ijin Tetua?” tanya Sekretaris Oh.

Moon Shik menyela, sudah sekitar 20 tahun Sekretaris Oh bekerja bersamanya. Bahkan tepatnya 22 tahun, apa kau masih lebih memetingkan Tetua? Aku kecewa.

Raut Sekretaris Oh berubah gugup sedangkan Moon Shik tersenyum melihatnya, seolah dia tahu sesuatu.



Moon Shik menemui Min Jae, keduanya basa – basi dengan saling sapa. Min Jae tanya apakah mereka bertemu untuk membicarakan mengenai Kim Moon Ho?

“Apa itu membuatmu tak nyaman?”

“Kalau begitu, daripada makanan, tolong traktir alkohol. Aku butuh alkohol.” Ajak Min Jae.



*****
Yeong Shin mendadak menutup semua jendela yang ada didapur kantor. Dia gemetaran dengan wajah penuh keringat, dia mencoba membuka obatnya tapi malah kesulitan. Beruntung Jung Hoo ada disana juga hingga ia memberikan dua pil untuk diminum oleh Yeong Shin.


Dengan gemetaran Yeong Shin meraih lengan Jung Hoo, dia menyandarkan kepalanya pada lengan Jung Hoo.

Jung Hoo menatapnya dalam, disapunya sedikit keringat yang ada dipipi Yeong Shin namun Yeong Shin segera bangkit sehingga Jung Hoo bergegas menyingkirkan tangannya.

“Aku merasa baikan. Ini aneh.” Ujarnya heran. Dia bisa merasa baikan begitu cepat, tak seperti biasanya (karena efek lengan Jung Hoo kayaknya). Aku hampir jatuh di perusahaan. Terima kasih. Aku merasa sudah hidup sekarang.”



“Ka...kau bilang kau tak bisa bernafas saat kau ketakutan, kan? Tapi, sekarang kenapa?” tanya Jung Hoo.

Yeong Shin merasa ini semua karena efek akumulasi. Kejadian dia diculik dan juga si brengsek Hwang Jae Guk yang datang dalam mimpinya.

“Tapi, saat kau datang bekerja cinta tak berbalasmu sudah menunggumu. Wah, kau tak bisa apa-apa selain kesulitan bernafas...”


Yeong Shin melirik tajam Jung Hoo, dia tak seharusnya menggunakan kelemahannya yang menyukai Moon Ho. Semalam dia hanya keceplosan bercerita pada Jung Hoo.

“Apa kau sungguh tak ta... tahu alasan pribadi Reporter Kim Moon Ho? Ah, ini rasanya dia datang ke sini untukmu.” Pancing Jung Hoo.

Yeong Shin awalnya tak percaya tapi setelah berfikir, benarkah?

“Tapi orang itu cinta tak berbalasmu. Ta... tak bisakah k...kan merasakah pera...perasaan itu.” tanya Jung Hoo.



Yeong Shin yakin kalau Jung Hoo belum mengalami cinta bertepuk sebelah tangan. Dimana harinya merasa berdebar – debar lalu tiba – tiba wajahnya terbayang dalam pikiran. Membuat bertanya – tanya perasaan apa itu tapi semua tak bertahan lama. perasaannya Cuma itu sampai akhirnya dia mendengar seorang dengan pekerjaan rahasia yang konon tak pernah melukai orang dalam bekerja.

“Mungkin ada pekerjaan yang bisa melukai...” ucap Jung Hoo menyembunyikan senyum kecilnya.

“Mereka bilang dia selalu sendirian. Dia sendirian di dalam kegelapan. Tak seorangpun bisa mengenalinya. Kenapa? Karena dia harus sendirian. Perasaan itu... Kau tak bisa membayangkan, kan?”


Yeong Shin mengaku kalau dia sedikit tahu perasaan itu karena saat kecil ia juga merasakan hal yang sama. Dia berharap tak ada yang melihatnya dan mengenalinya, dia hanya ingin terus sendirian.

Jung Hoo tertegun mendengar pengakuan Yeong Shin.

“Ah lihat. Aku bicara keceplosan lagi padamu.” Ucap Yeong Shin bergegas bangkit meninggalkan Jung Hoo.





Tapi sesuatu menghentikan Yeong Shin, “Tapi, bagaimana kau tahu? Obatku... berapa banyak pil yang kuminum.”

Jung Hoo terkejut, dengan tergagap ia berkata kalau obat seperti itu. Yang seperti itu bukankah memang dua, dua. Dua kan? Dua?

Yeong Shin menatap aneh Jung Hoo tapi dia tak begitu heran hingga kembali pergi.



*****
Min Jae dan Moon Shik membicarakan mengenai Yeong Shin. Moon Shik tanya gadis seperti apa Yeong Shin itu?

Min Jae tak ingin mengetahuinya, mungkin dia masih muda dan cantik. Kini dia masih belum menerima kalau dia sudah ditolak oleh Moon Ho. Moon Shik juga sangat menyayangkan hal itu, dia sudah menunggu saat dimana memanggil Min Jae sabagai Adik ipar.

“Sebagai seseorang yang kemungkinan menjadi adik ipar, bolehkah aku menanyakan ini?”

Moon Shik mempersilahkan Min Jae untuk bertanya apapun.



“Wanita pertama Kim Moon Ho. Apa kau tahu siapa dia?” tanya Min Jae membuat Moon Shik terdiam. “Itulah alasan kenapa dia menyerahkan surat pengunduran diri dan pindah ke perusahan harian online tak bernama semua demi melunasi hutang pada wanita pertamanya.”

Moon Shik tersenyum. Dia memang dekat dengan Moon Ho tapi tak sepenuhnya mereka berbagi tentang pemikiran mereka. Min Jae pun juga menganggap ini sebagai candaan, tak ada narasumber untuk ditanyai lagi.

Moon Shik terdiam tapi dalam diamnya mengisyaratkan akal licik.

*****
Setelah pertemuan dengan Min Jae berakhir, Moon Shik memerintahkan pada Sekretaris Oh untuk mencari tahu tentang Yeong Shin. Sekretaris Oh tanya apakah ada hal lain yang harus dia lakukan?

Moon Shik teringat pembicaraannya dengan Moon Ho beberapa hari silam saat dia bilang kalau dia sudah tahu kuburan Ji Han kosong dan hanya berisi setumpuk batu. Ia memberikan perintah tambahan, “Cari tahu apakah Chae Yeong Sin diadopsi. Jika itu masalahnya, cari tahu bagaimana dan kapan itu terjadi, apakah dia mengenali dirinya sendiri.”


*****
Dikantor Someday, Moon Ho mengatur segala sesuatu sesuai dengan keinginannya sedangkan Direktur Jang mencoba menjelaskan kalau mereka memiliki artikel selebriti terjadwal yang harus mereka perbaharui.

“Kau menerima materi konferensi dari setiap agensi selebriti, salinlah.” Perintah Moon Ho lalu bergegas menghampiri Yeong Shin dan Jung Hoo.

Related Posts:

Sinopsis Healer Episode 6 Part 2

Sinopsis Healer Episode 6 Part 2

Min Jae membicarakan kasus Yoon Hee dengan Moon Ho. Kasus ini adalah sebuah kasus pemerasan, Wanita muda menargetkan tokoh terkenal dan sengaja mencoba merayu mereka. Setelah berkencan dengan mereka, dia mulai menuntut uang dari mereka.

“Dan maksudmu Joo Yoon Hee adalah contoh yang jelas dari kasus itu?” tanya Moon Ho dengan raut tak sependapat.

Min Jae membenarkan. Yoon Hee bahkan contoh terburuk dimana menceritakan pada reporter dan memuatnya dalam artikel. Targetnya adalah seorang anggota dewan yang mencalonkan diri menjadi Walikota Seoul. Kabarnya Yoon Hee menuntut 3 milyar won.



Didepan kantor polisi, Yoon Hee menerima rentetan pertanyaan yang memojokkannya. Chi Soo dan Yeong Shin mencoba menghalangi tapi jumlah mereka begitu banyak bahkan Yeong Shin hampir tersulut emosi karena pertanyaan dari salah seorang wartawan.

Untungnya Chi Soo segera menarik Yeong Shin untuk pergi.

Kini berita mengenai Pemerasan yang dituduhkan pada Yoon Hee menjadi berita hangat.



*****

Moon Ho menghidangkan makanan untuk Min Jae. Min Jae memuji masakan Moon Ho, ia juga penasaran dengan masakan kakak Moon Ho karena Moon Ho dulunya belajar masak saat membantu Moon Shik. Wanita pertama yang merebut hatimu, Apakah dia mencoba masakan kakakmu?

“Kau masih ingat itu? Tak bisakah kau melupakannya sekarang?”

Mana bisa Min Jae melupakannya. Disaat mereka berpacaran, tak perduli berapa lama dia menunggu tapi Moon Ho tak juga melamarnya. Akhirnya Min Jae lah yang melamar dengan mengumpulkan keberanian. Tapi ia mendapat penolakan karena wanita pertama Moon Ho masih berada dalam hatinya.



Min Jae meminta penjelasan Moon Ho yang keluar dari Perusahaan. Apa dia akan pergi ke Perusahaan kakaknya?

Moon Hoo mengaku kalau ia ingin mengajari seorang anak tentang dasar – dasar, ia yakin dengan sedikit polesan maka ia akan menjadi sesuatu. Apa kau mau menerimanya?

“Dia seorang gadis?” tanya Min Jae.

“Sudah kubilang dia anak-anak.”

“Tapi kenapa kau berhenti? Kau bisa membawanya ke stasiun TV kita.”



Moon Ho rasa Min Jae tak akan menerimanya karena dia tak mau memuat artikel Joo Yoon Hee. Jika tidak dengan kasus ini, ia rasa pertumbuhannya tak begitu baik. Mimpinya adalah menjadi seorang reporter sejati.

Min Jae semakin dibuat bingung, apa yang akan Moon Ho lakukan? Lalu ada hubungan apa anak ini dengan Wanita Pertama Moon Ho? Min Jae terbawa emosi, dia kesal kenapa Moon Ho bisa membuatnya begitu menyedihkan.

Moon Ho mengaku kalau dia berhutang besar pada wanita ini, dia akan melunasinya.


“Setelah kau melunasinya Akankah kau mengosongkan tempat pertama di hatimu? lalu apa yang terjadi?”

Moon Ho bilang dia akan pergi ke Alaska atau mungkin ke Afrika. Dia akan pergi ke tempat yang benar – benar dingin atau panas karena hidupnya selama ini sudah begitu hangat. Min Jae semakin kesal saja karena Moon Ho sama sekali tak memberikan ruang kosong untuknya dan menempatkan Wanita Pertama sebagai yang utama.



Tak sengaja Min Jae menumpahkan bir –nya. Moon Ho berusaha mengelap tapi ditampik oleh Min Jae. Moon Ho tetap meraih tangan Min Jae, dia membersihkan tangannya yang basah.



*****
Seorang kurir pengantar makanan sampai didepan sebuah gedung tak terawat. Ia memasuki gedung itu dengan heran, apakah benar ini tempatnya? Aku di lantai empat. dan tak ada apapun di sini.

Setelah menerima instruksi, kurir itu meletakkan makanannya diatas sebuah kardus yang ada uangnya.


Tak selang lama Jung Hoo mengambil makanan itu. Dia tiba – tiba menoleh, merasakan sesuatu yang aneh. Tapi tak ada apa – apa disana.


Seseorang dengan pakaian serba hitam muncul dari atas setelah Jung Hoo berjalan masuk kedalam rumahnya.


Jung Hoo membuka pintu rumahnya dengan kunci tersembunyi, ia menggerakkan plang nama untuk membuka pintu. Lalu menggunakan cincin untuk menyalakan LCD komputer, dipandanganinya layar tersebut. Instingnya berkata ada yang mengikuti tapi di CCTV tak menangkap ada seorang pun ada diluar sana.



Jung Ho menghubungi Bibi tapi lagi – lagi Bibi tak ada. Jung Hoo meninggalkan pesan, kemana Bibi Min Ja pergi seharian? Jung Hoo yakin Bibi mendengar pembicaraannya dengan Sang Soo, ia yakin kalau yang menjebakknya adalah Kim Moon Shik. Tapi kenapa dia memerintahkan Sang Soo untuk membunuhnya?

Jung Hoo akan menyingkirkan Moon Shik sendiri tapi ia juga membutuhkan bantuan dari Bibi Min Ja.


Geregetan tak menerima jawaban membuat Jung Hoo kesal, “Sungguh, ke mana saja kau seharian ini? Apa kau tak menjawab teleponmu hanya karena kau tidak di kantor? Lalu buat apa kau punya ponsel?”

Dan memang benar kalau Bibi Min Ja sebenarnya mendengar semua ucapan Jung Hoo tapi tak ia hiraukan dan sibuk membuat makanan. Bibi Min Ja berkata pada seseorang, “Kau dengar itu? Dia akan mencari tahu semuanya sendiri meski aku tak bilang apa-apa. Dia akan mencari tahu Kim Moon Shik adalah teman ayahnya.”



Dan seseorang yang berbicara dengan Bibi Min Ja adalah pria berpakaian hitam yang mengikuti Jung Hoo tadi. Dia berjalan dengan hati – hati agar ia tak tertangkap kamera CCTV.

Pria yang mengikuti Jung Hoo adalah Jung Chae Bum. Salah satu teman dari Ayah Jung Hoo dan juga gurunya. Dia bertanya pada Bibi Min Ja, apakah Jung Hoo benar – benar telah mencari tahu tentang dia, Myung Hee dan juga dia?

Bibi Min Ja rasa belum tapi kalau terus digali, semua hanya masalah waktu. Dia rasa Ibu Jung Hoo sudah mengatakan kalau meninggalnya ayah Jung Hoo karena sebuah kecelakaan. Surat kabar di masa itu harusnya cukup untuk mengungkapkan kebenaran. Seo Joon Seo (Ayah Jung Hoo), lahir tahun 1960. Membunuh temannya sendiri demi uang dan dan melakukan bunuh diri karena rasa bersalah saat sedang interogasi polisi.




Chae Bum tanya bagaimana pendapat Bibi Min Ja mengenai reaksi Jung Hoo setelah tahu tentang Ayahnya. Bukankah dia seperti autis? Dia ingin tinggal di pulau terpencil kan? Sungguh nyalinya ciut.

Bibi Min Ja menegaskan kalau Jung Hoo sama sekali tak pernah meninggalkan siapapun tapi orang – orang disekitarnyalah yang meninggalkannya. Ibu, nenek, Ayah dan bahkan Chae Bum sendiri yang tak lain gurunya.



*****
Jung Hoo menyantap makanan yang telah didapatnya. Sebuah pesan masuk, itu dari Yeong Shin yang memberitahukan nomornya. Jung Hoo hanya tersenyum lalu mengabaikan pesan Yeong Shin.

Yeong Shin yang terabaikan kembali mengirim pesan, dia kesal karena Jung Hoo meninggalkannya tanpa permisi tadi siang. Apa dia mau kalau ditendang bokongnya?

Lagi – lagi Jung Ho mengabaikan pesan tersebut. Tapi ponsel kembali bergetar mendapat pesan Yeong Shin.
Kau baik-baik saja? Ini nomorku. Jadi telepon aku dan beritahu aku kalau kau baik-baik saja. Aku terlalu sibuk hari ini. dan tak sempat mengurusmu. Kau baik-baik saja, kan? Aku... berharap aku bisa mati sekarang.


Membaca pesan Yeong Shin yang terakhir membuat Jung Hoo tesenyum, dia kembali mengucap isi pesan Yeong Shin. Kau baik – baik saja. Kau baik – baik saja?

Namun diakhir pesan tersebut membuat Jung Hoo sedikit berfikir karena Yeong Shin berkata kalau dia ingin mati.


Dirumah Yeong Shin, dia masih terus diam memperhatikan situasi sekarang yang semakin runyam saja. Mereka menggugat Yoon Hee dengan alasan uang. Ini membuat Chi Soo tak nyaman, apakah Yoon Hee pernah menyebutkan tentang uang? Terutama 3 miliyar won?

Yoon Hee menggeleng tapi kemudian ia ingat sesuatu, “saat itu, Saat aku memberitahunya bahwa aku akan menuntutnya jika dia terus menggangguku seperti itu. Direktur Hwang pernah bertanya berapa banyak aku bisa dibeli. Dia bertanya apakah 30 juta Won cukup. Jadi aku bilang padanya dengan menangis, bahwa masalahnya bukan uang dan bahkan 3 miliar takkan cukup. Apalagi 30 juta Won.”



Kemudian Pihak Hwang Jae Guk juga menuntut mengenai pelanggaran hak privasi jadi kemungkinan mereka akan menggunakan artikle Yeong Shin sebagai bukti. Yeong Shin mengelak kalau dia telah melakukan itu.

“Diamlah!” seru Chi Soo. Kondisi memang sedang tegang, Chi Soo menyuruh Paman Chul Min untuk memberinya artikel Yeong Shin agar bisa dievaluasi.

Related Posts: