Sinopsis Healer Episode 1 Part 2

Sinopsis Healer Episode 1 Part 2

Jung Hoo sudah terkepung namun penjaga dari Double S tak ada yang berani mendektinya. Seong Cheol panik dan mencoba menoleh tapi kepalanya ditahan oleh Jung Hoo.


Jung Hoo bertanya, apa yang akan terjadi di stasiun berikutnya?
Bibi Min Ja melihat seluruh CCTV di stasiun berikutnya, mereka sudah bersiap dengan banyak penjaga yang menanti disetiap pintu keluar. Ada 9 orang di stasiun selanjutnya.
Jung Hoo mendesah, tadi katanya mereka Cuma menggunakan dana 5juta won tapi kenapa malah mengerahkan semua penjaga. Kau bisa meng –hack kereta ini?
“Ini stasiun sembilan kan?” tanya bibi mulai memainkan jari untuk meng –hack sistem kereta bawah tanah.



Seong Cheol semakin gemetaran dan mencengkeram erat tangan Healer Jung Hoo. Jung Hoo memintanya untuk percaya.
“Lompatlah ketika aku menghitung sampai tiga. . satu. .”
Seong Cheol terkejut.


Healer Jung Hoo melambaikan tangan pada Penjaga Double S dan mereka hanya diam melihatnya.
Kereta terhenti dengan mendadak, semua orang terkejut dan menjadi ribut.
Jung Hoo sudah mempersiapkan Seong Cheol untuk melompat tapi pintu yang terbuka malah salah. Jung Hoo mendesis karena pintu dihadapannya masih tertutup.
Bibi Min ja segera memperbaiki dan pintu dihadapan Healer Jung Hoo langsung terbuka. Keduanya melompat meninggalkan Penjaga Double S.



Dalam pelarian di lorong, Jung Hoo meminta barang yang dibawa Seong Cheol untuk memeriksa keasliannya.
“Aku menyelesaikan setiap tugas sesuai kontrak tanpa penundaan. Tugas ini mengatakan untuk memeriksa keaslian barang dan uang tersebut akan dikirim. Jadi, berikan barangnya. Akan kupastikan uangmu akan disetorkan.”
Seong Cheol memeluk erat tas –nya dengan ketakutan. Dia akan memberikannya setelah Healer Jung Hoo menyelamatkan ia dulu.




Double S mampu menemukan tombol darurat sehingga pintu mampu dibuka.


Jung Hoo kesal dibuatnya, dia menyuruh Seong Cheol untuk lari tapi Seong Cheol malah semakin ketakutan.
Jung Hoo rasa lampu kereta membuat lorong begitu terang. Bibi Minja mengerti. Dia kembali meng –hack sistem keretanya dan membuat kereta itu berjalan mundur meninggalkan lorong.


Double S menyisir lorong dengan menggunakan Senter. Salah seorang dari mereka menemukan keberadaan Jung Hoo. Jung Hoo langsung keluar dari persembunyian dan melawan orang itu. Tak butuh waktu lama, orang tadi sudah tak berkutik.
“Kapan kereta berikutnya?” tanya Jung Hoo.
“Kereta berikutnya datang dalam 2 menit 10 detik dari arah lain. Kau kalah jumlah. Apa akan baik-baik saja?”



Yang lain menyadari keberadaan Jung Hoo lalu melawannya tapi Jung Hoo punya kemampuan yang begitu baik dalam beladiri. Dia mampu mengalahkan beberapa orang sekaligus.
Disisi lain, Bibi Minja menghitung mundur untuk kedatangan kereta berikutnya.


Pergulatan hanya menyisakan Jung Hoo dan Si Gendut. Bibi sudah menghitung, tinggal 50 detik lagi. Jung Hoo menghentikan Si Gendut, dia menyarankan untuk istirahat dan menyelamatkan rekan si Gendut yang ada di rel kereta.
Jung Hoo dengan siaga mendorong mereka keluar dari rel tapi Si Gendut tak mau menggubris.


Si Gendut melawan Jung Hoo tanpa memperdulikan rekannya. Jung Hoo pun tertangkap.
Suasana lorong berubah terang. Yap. Kereta berikutnya telah muncul. Ini membuat Jung Hoo terbelalak.



Si Gendut kembali menyerang Jung Hoo, Jung Hoo balas melawannya lalu menendang kepala Si Gendut. Si Gendut langsung pening dan hilang kesadaran sedangkan Jung Hoo terjatuh ditengah rel kereta.
Si Gendut tanpa sengaja malah menindih tubuh Jung Hoo padahal kereta semakin mendekat. Jung Hoo kesulitan untuk bangkit.


Kereta melintas melewati keduanya. Lalu dimana Jung Hoo?
Bibi Minja memanggilnya pelan, Healer? Healer?
Seong Cheol yang tadinya bersembunyi mencari – cari Jung Hoo juga, “Halooo? Haloo?”



Hahahaha. Rupanya Jung Hoo masih selamat dan ia menyingkirkan tubuh Si Gendut yang menindihnya. Dia sudah berada di tepian rel. Jung Hoo kesal sendiri, hanya untuk $500 dia harus begini?
“Hanya untuk $500. Ini sungguh... tak benar.” Desah Jung Hoo penuh kekesalan.



*****
Seorang pria tengah menatap kearah tiga layar yang menampilkan wajah para petinggi yang tengah berbicara. Mereka membahas mengenai kebangkrutan dari Sam Han Global. (tadinya Samang tapi di sub ini Sam Han, cocok ini)
“Penghujung hari ini, kami akan mengumumkan penutupan Kangsung dan tekanan dari luar telah menyebabkan jatuhnya perusahaan dan pekerja ilegal telah membahayakan status pekerja di perusahaan.” Ucap Pria yang duduk di kursi, Kim Moon Shik.



Pria yang lain mengusulkan kalau sampai kasus penutupan illegal Sam Han tak diliput pers, status keuangan perusahaan akan membaik secara signifikan.
Moon Shik menyetujui saja, dan untuk pembicaraan kali ini mereka harus segera akhiri. Dia akan mengantar pengobatan istrinya.
Pria – pria yang ada dilayar merasa kalau Moon Shik begitu bertanggung jawab dan setia. Mereka tertawa.


Pelayan Moon Shik memasuki ruangan lalu berkata barang sudah dalam kepemilikan Moon Shik. Tapi dalam perjalanan ada yang mencoba mengacaukan. Moon Shik bertanya siapa tapi pelayan agak ragu untuk mengatakan.
“Moon Ho?”
“Ya” jawab pelayan ragu. “Dia pastinya menggunakan tenaga profesional. Kim Moon Ho memanfaatkan SS Guard. Layanan terbaik di bidangnya. Mereka memiliki banyak anggota dan teknologi mereka paling mutakhir.”
“Dan siapa yang bekerja di pihak kita?”
“Seorang pria bernama Healer. Dia diketahui bekerja sendiri.”



*****
Pelayan: Dia tidak pernah menunjukkan identitasnya dan dia juga tidak pernah meminta informasi klien. Selain kode namanya sebagai Healer, saya tidak bisa menemukan apapun tentang dia.


Disebuah ruang gelap, tempat persembunyian Jung Hoo bersama Seong Cheol.
Jung Hoo telah berkomunikasi dengan Bibi Minja, lalu ia berkata pada Seong Cheol bahwa uangnya telah dikirim. Seong Cheol meminta agar permintaannya diberitahukan.
“Ah, Ahjumma, dia memberiku sebuah syarat. Bahkan saat ini, dia ingin kembali ke Amerika. Kalau tidak, dia takkan menyerah barangnya.”


“Hey. Tolong sampaikan kata-kata ini. Jika ini setingkat Koran Jae Il, ini takkan menjadi hal yang sulit untuk mengirimku ke Amerika.” Tambah Seong Cheol.
Jung Hoo menolak untuk menyampaikanya, kode bisnis mereka tak memperbolehkan mengetahui identitas pemohon.
“Apa kode bisnis itu penting saat hidupku dalam bahaya?”
“hidupmu?” tanya Jung Hoo dengan senyum remeh. “Klien, kau cenderung melebih-lebihkan situasi...”
Seong Cheol hampir menangis ketakutan, dia takut ditangkap dan dikurung disebuah tempat lalu dibiarkan membusuk.


*****
Moon Shik menerima sebuah pesan dari Healer. Pelayan rasa Seong Cheol telah mengetahui mereka bagian dari Koran Jae Il. Apa yang akan anda perbuat?
“Bukankah artinya pria itu (Healer) juga akan tahu? Siapa namanya tadi?”
“Healer.”
Moon Shik berkata ini adalah perlindungan tetua. Tak boleh ada kesalahan sedikit pun dalam segala hal dan tidak satupun ada yang boleh bocor. Ini artinya Moon Shik akan mengejar Healer?


*****
Seorang wanita berjalan menuju sebuah ruangan, didepan pintu ia tak jadi mengetuknya. Terlebih dulu meyakinkan diri kalau mereka akan menyiarkan konferensi pers tanpa adanya cerita itu.


Wanita tadi, Kang Min Jae masuk ke ruangan Moon Ho yang ternyata sedang mengganti pakaian. Moon Ho bergurau kalau saja Min Jae datang 10 detik lebih awal, dia tadi tak memakai baju.
“Moon Ho.” Panggil Min Jae serius.
Moon Ho bisa tahu dari ekspresi Min Jae, tak mau. Dia tak mau mendengar ucapannya.
“Aku minta maaf, tapi kau tak bisa memasukkan kisah tentang Shin Hyeong Cheol. Pahamilah itu. Kita akan langsung menyiarkan konferensi pers. Aku sudah mengedit rekaman Manajer Senior Oh.”




Moon Ho memohon, toh penayangannya hanya 2 menitan. Tak bisakah kau memasukkan itu? Aku bisa menyisipkan secara paksa!
Moon Ho memohon karena dia sudah berjanji akan menayangkannya. Min Jae setuju tapi tidak dengan menayangkan video dan hanya menjadikannya sebagai komentar editorial.


“Penyiar akan mengajukan pertanyaan. Apa anda bertemu orang yang membakar dirinya?” tulis Min Jae di script. “Kemudian kau menjawab. Kau menjawabnya persis seperti ini: Saya bertemu. Demi tidak terulangnya kejadian ekstrim seperti ini, negosiasi manajemen buruh hari ini memberi penyelesaian dengan tangan terbuka.”
Min Jae menyerahkan scripnya dengan senyum manis, yang harusnya membantu adalah Moon Ho.



Persiapan untuk konferensi pers sedang dilakukan. Semua orang ribut dengan pekerjaannya masing – masing.
Kepala Biro juga datang untuk melihat jalannya Konferensi pers.



Min Jae berkata lewat mikrofon untuk memperingatkan Moon Ho sekali lagi. Kepala Biro telah datang untuk mengamati Moon Ho.
“Menangkap maksudku, kan? Aku takkan mengulangi lagi, Kim Moon Ho. Jangan membuat masalah.” Ancam Min Jae.
Moon Ho senyum dibuat – buat membalas ucapan itu dengan hormat menatap ke kamera.



*****
“Rupanya orang yang melakukan pekerjaan macam itu disebut pesuruh bagi mereka.” Ucap Young Shin pada Ayahnya.
Ayah Young Shin tanya, Bagi mereka? Mereka itu siapa?
Jelas saja petinggi yang punya banyak uang. Bagaimanapun, pesuruh yang paling terkenal adalah seorang yang disebuh sebagai Healer. Dibidang ini, Healer itu seperti legenda. Kalau disebutkan komisinya, mungkin berkisar dari beberapa ribu sampai ratusan juta won.


Ayah Young Shin, Chae Chi Soo rasa Young Shin tak akan pura – pura menyewanya hanya untuk bertemu dengan Healer. Young Shin percaya diri kalau dia bisa bertemu dengan Healer terlebih kalau ayahnya mau meminjami uang.
Young Shin menatap ayahnya dengan manja sekaligus aegyo.
“Akan kupertimbangkan [untuk meminjamimu] hingga $10ribu, jika kau membawa calonmu ke rumah.”



Young Shin celingukan, dia menemukan sayuran yang sedang dilumuri saus. Dia menjadikannya sebagai calon suami lalu menyuruhnya memberikan salam karena Ayah tampak tampan hari ini. *MODUS
“Senang bertemu anda, ayah mertua.”
“Ayah mertua hanya bisa setelah menikah.” Ucap Chi Soo.
Young Shin berkata sebagai Sayuran kalau dia sangat mencintai Young Shin. Dia meminta pinjama uang $10000 untuk investasi merencanakan masa depan bersama Young Shin.
“Lalu dengan investasi itu, kau akan bertemu Healer? Jadi kau mau bagaimana setelah beretmu?” sindir Chi Soo.



Young Shin kesal sendiri lalu melumuri Sang Calon Suami dengan sambal. Sebenarnya maksud dari pertemuan dengan healer bukan hanya untuk wawancara tapi juga menanyakan mengenai kasus korupsi, politik dan lainnya.
Dengan kemampuan menulisnya, dia akan membuat buku.


“Bukankah hari ini Jumat?” tanya Chi Soo saat Young Shin masih ngedumel tentang khayalannya itu.
“Ini lewat jam 7, nona.” Ucap Chi Soo. Sontak Young Shin berjingkat bangkit, dia kesal kenapa Ayahnya baru bilang. Tanpa babibu lagi, Young Shin menuju ke depan layar televisi.
Moon Ho sudah melakukan konferensi pers. Young Shin takjub melihat bagaimana cara Moon Ho berucap.




*****

“Reporter Kim Moon Ho.  Saya dengar anda telah bertemu dengan orang yang mencoba membakar dirinya.” Tanya rekan Moon Ho. Moon Ho langsung menghadap ke arah kamera.
Moon Ho membenarkan. Rekannya kemudian bertanya diduga kalau korban melakukan itu karena insiden pemecatan Sam Han. Bagaimana menurutnya?
“Saya kira itu bisa jadi salah satu alasannya. Tapi ada alasan lebih penting kenapa dia memutuskan untuk bertindak ekstrim. Pria yang terbaring dengan luka bakar tingkat 3 ini, mengatakan Tak seorangpun mau mendengarkanku. Tidak satupun kalimat yang menulis tentang mereka di surat kabar manapun. Dia mengatakan bahwa dia melakukan ini, mungkin agar seseorang menyimak kisahnya.”



Reporter yang menjadi teman Moon Ho kelabakan mencari dimana script yang Moon Ho katakan. Sedangkan Min Jae hanya bisa menghela nafas panjang apalagi saat Kepala Biro harus memanggilnya.
“Mengenai hal ini, apa yang dikatakan pihak perusahaan?” tanya rekan Moon Ho.
“Saya disebut reporter, namun hanya setelah saya mengunjunginya untuk mewawancarai dia yang terbaring.” Ucap Moon Ho. Rekannya akan berbicara sesuatu tapi Moon Ho memotongnya.
Alasan pertama dia untuk membuat pilihan dengan menuangkan minyak tanah pada dirinya sendiri dan membakar diri adalah kami. Kami para wartawan.” Tegas Moon Hoo.


*****
Young Shin menatap poster Kim Moon Ho yang terpajang dikamarnya.
Young Shin: Ini impian pertamaku. Menjadi reporter yang seksi dan sekeren ini. Seolah aku kekurangan sel-sel otak untuk belajar jadi aku hanya lulus dari universitas tak terkemuka. Karena ayahku terlalu baik, jadi aku menyerah lebih awal untuk meraih kesempatan belajar di luar negeri. Seolah aku sangat tak beruntung dalam tes, jadi aku gagal di tiap perekrutan perusahaan surat kabar dan penyiaran. Namun, aku yakin dengan tekad dan ambisiku. Itu sebabnya suatu hari nanti aku akan bisa berhasil.



Young Shin: Menjadi seseksi dan sekeren seperti reporter legendaris yang diakui oleh semua orang di dunia. Kalau aku masih tak bisa setelah mencoba dan mencoba, Aku akan khawatirkan itu nanti.
Young Shin mengangguk dengan semangat menatap sebuah poster wanita didepannya.



*****
Scene berpindah, menunjukkan seorang wanita yang tampil dengan elegan tengah memperhatikan dua foto lama yang tersimpan rapi dibalik bingkai. Ia tersenyum hangat menatap dua foto tersebut. Dia  Choi Myung Hee (Do Ji Won).



Myung Hee masuk ke sebuah kamar anak dengan pernak – pernik penuh warna pink. Dia meletakkan foto lamanya dan foto dirinya bersama seorang anak kecil.
Suaminya, Kim Moon Shik merasa takjub karena dari tahun ke tahun Myung Hee semakin banyak dalam mempersiapkan makanan. Tapi apa tidak terlalu banyak kalau untuk Upacara kematian?
Myung Hee hanya ingin membuatkan makanan, dulu dia selalu melarang dia makan. Permen bisa membuat giginya berlubang tapi sekarang dia merasa menyesal.




Mata Moon Shik terpaku saat melihat foto lama Myung Hee bersama 4 teman lainnya juga terpajang disana. Myung Hee menyadari pandangan mata Moon Shik, tak apa kan? Dia juga ingin Gil Han bersama mereka.
“Tentu saja. Gil Han harusnya bersama kita. Bagaimanapun, dia ayahnya.”
Myung Hee kemudian berkata ayam juga sudah siap. Ayam adalah makanan kesukaan Ji Han (Anaknya). Moon Shi tanya apa Moon Ho tak datang? Biasanya setiap tahun dia selalu datang untuk membantu.
Myung Hee meminta Moon Shik menghubunginya, dia akan marah kalau sampai Moon Hoo tak datang.



*****
Moon Shik menelfon Moon Ho, dengan setengah hati Moon Ho mengangkatnya. Setelah mendengar Moon Shik menyuruh datang ke rumahnya, Moon Ho beralasan dia tak akan kembali kerumah. Moon Shi mengingatkan bahwa hari ini adalah peringatan kematian Ji Han. Apa mungkin Moon Ho ada kesulitan? Dia mendengar kalau Moon Ho salah bicara saat siaran langsung.
“Kau tahu segalanya. Apa karena kita bekerja di perahu yang sama? Informasi berjalan cepat.” Sindir Moon Ho.
Moon Shik memperingatkan Moon Ho agar jangan terlalu stres. Tak selamanya dia bisa menutupi kesalahan Moon Ho. Moon Ho kesal karenanya, dia berpesan agar Moon Shik menjaga kaka ipar.
“Moon Ho, aku selalu di sisimu.” Ucap Moon Shi penuh keculasan. Moon Ho semakin kesal dan melempar earphonenya.



Moon Ho menghubungi seseorang. Di seberang sana, orang yang dihubungi Moon Ho berkata kalau hasil DNA –nya menunjukkan bahwa Moon Ho tak memiliki hubungan darah apapun.
“Berapa kali kita melakukan ini? Tiga kali? Siapa yang kau cari?”
“Entahlah. Seseorang yang harus kucari.” Jawab Moon Ho penuh teka – teki.


Moon Ho berjalan menyusuri jalan gelap rumahnya. Dia tampak begitu lelah menjalani hari – harinya.
Moon Ho: Hari-hari terus berlalu. Bagiku, setiap hari seperti pekerjaan rumah.


Pihak Doubel S, dia adalah pria yang ditemui oleh Young Shin diparkiran. Pria itu meminta maaf atas kegagalan mereka menjalankan tugas. Mereka hanya terlambat beberapa milidetik. Dengan alasan Pihak Oposisi memiliki anggota lebih, mereka sangat meminta maaf.
“Apakah orang itu Healer?” tanya Moon Ho santai.
Pihak Double S terkejut karena Moon Ho bisa tahu. Moon Ho berkata akan menggunakan bantuan mereka saja. Double S mencoba menjelaskan tapi Moon Ho mematikan sambungan telefonnya. Pihak Double S langsung kesal bukan kepalang.


Moon Ho menatap kearah pemandangan lampu malam yang indah dari apartemennya. Pandangannya kemudian tertuju pada kotak usang yang ia gunakan sebagai meja. Moon Ho menyingkirkan kaca –nya lalu membuka kotak tersebut. Ada koper yang berisikan kumpulan kaset – kaset yang tersimpan rapi.
Moon Ho: Hidupku terikat dengan dua peristiwa di masa lalu. Tahun 1980 dan 1992. Aku mencoba untuk maju dan bangkit tapi pada malam seperti ini, aku runtuh tanpa perlawanan. memikirkan kembali waktu di masa lalu.




[FLASHBACK – November 1980]
Suara muda dan mudi yang tengah membawakan berita terdengar di sebuah mobil. mereka melakukan siaran dengan menggunakan mobil ditengah malam. Keduanya membahas mengenai propaganda pemerintah. Dimana yang berani mengangkat topik ini bisa mendapatkan pemecatan.
Muda mudi tadi adalah Myung Hee dan Gil Han, ditemani dengan musik. Keduanya terus saja membahas mengenai propaganda tanpa adanya rasa takut.



Dibalik kemudi, ada Moon Shik muda dan juga Moon Ho kecil yang terkantuk – kantuk. Dengan dingin, Moon Shik menyuruh Adiknya itu untuk menggunakan sabuk pengaman.
Sedangkan ada seorang pria lagi yang menggunakan sepeda motor mengikuti mereka. Dia bertugas menjaga keamanan siaran tersebut.



Dikantor polisi. Semua orang dibuat ribut karena ulah 5 pemuda yang menyiarkan berita mengenai propaganda. Mereka berhasil menemukan keberadaan mereka melalu frequency yang digunakan. Mereka akan melakukan pengejaran ke bukti.


Pria yang menggunakan sepeda motor memantau, dia melihat kehadiran rombongan polisi. Dia segera memberitahukan pada Moon Shik. Moon Shik pun segera memacu mobilnya dengan kecang lalu memberikan kode pada yang lainnya.
Pria Motor mencoba mengulur waktu dengan menabrakkan motornya pada mobil polisi. Polisi kebingungan namun dengan segera Pria Motor bangkit lalu kembali kabur.



Sedangkan mobil Moon Shik berselisih arah dengan mobil polisi dari sisi lain, mereka awalnya tak menyadari tapi saat melihat ada antena yang terpasang diatas mobil. mereka langsung memutar balik mobil untuk mengejar Moon Shik.




Meskipun begitu banyak polisi yang mengejar mereka, mereka berhasil lolos dan merayakan kemenangan mereka di kedai.
Moon Ho kecil hanya bisa diam, dia pun hanya memainkan kamera. Moon Shik memperingatkan agar Moon Ho jangan memainkan kamera itu. salah seorang menyuruh Moon Shik membiarkannya bahkan Gil Han menyuruh Moon Ho memfoto mereka.
“Kita tak boleh meninggalkan hal-hal semacam foto. Ini akan berbahaya.” Cegah Moon Shik.
“Bahaya adalah camilan kita!” tukas Gil Han.



CKIKRR. Dan terciptalah foto mereka berlima tersenyum lebar. Foto yang menjadi kenangan untuk mereka.


[FLASHBACK END]

Moon Shik menyalakan lilin untuk peringatan kematian Ji Han. Myung Hee semakin sedih, dia telah memanggang kue ungu tahun dan sekarang kue pink. Apa kau suka?
“Gil Han, kau berada di sana dengan Ji Han kita, kan? Kau, harus tinggal dengan Ji Han bersama-sama.” Ucap Myung Hee pada foto Gil Han.



*****
“Waktuku terikat pada masa lalu. Karena itu, aku tak punya masa depan. Sekarang, jika aku bisa menemukannya, mungkin besok bisa datang padaku? Hasil sampel yang telah kau kirimkan terakhir tidaklah cocok. Tolong teruskan pencariannya.” Tulis Moon Ho yang ia kirimkan pada Healer@moebius.com


*****
Disisi, Healer Jung Hoo tengah asik makan ditemani video yang mempertunjukkan macan tutul. Jung Hoo rasa macan tutul ataupun serigala cocok untuk dibawa ke pulau tak berpenghuni. Dia akan membawa salah satu lalu membesarkannya. Dia juga masih membutuhkan banyak hal seperti generator pembersih laut dll.
Sebuah panggilan masuk, Jung Hoo malas mengangkat panggilan dari Bibi Min Ja. Namun seperti biasa, suara aneh kembali muncul dan sekarang melalui laptopnya yang sudah di hack. Terpaksa, Jung Hoo menggunakan kaca mata canggihnya untuk berbicara pada Bibi Min Ja.



“Kenapa kau tak menjawab teleponku?” tanya Bibi.
Aku sedang makan. Makan. Kesal Jung Hoo dengan sikap Bibi Min Ja yang seenaknya.
“Kau tahu permintaan untuk mencari seorang gadis?”
“Aku sudah menemukan 3 orang.” Jawab Jung Hoo malas.
Tapi tak satupun dari 3 orang itu benar. Bibi Minja telah melakukan sebuah penyelidikan, dia menemukan seorang gadis diadopsi 20 tahun yang memiliki riwayat sama persis. Lagipula kalau salah, mereka tetap memiliki komisi karena pembayaran dilakukan per penyelidikan.


Jung Hoo mengakhiri pembicaraannya, dia menatap gambar sebuah pulau impiannya lagi.
Jung Hoo: Aku berpikir untuk membangun pondok kayu di pulau tak berpenghuni itu. Maka aku harus mengangkut bahan bangunan, jadi kira-kira Aku harus membeli kapal pesiar yang besar? Untuk melakukan itu, aku harus mendapatkan uang lebih banyak. Lebih banyak lagi.



*****
Young Shin: Mimpi keduaku adalah menemukan orang tua kandungku yang mungkin ada di luar sana.
 Terdengar suara Chi Soo yang bertanya apa Young Shin belum tidur. Young Shin yang masih menerawang keluar jendela mengaku kalau dia akan segera tidur. Chi Soo tak percaya, tapi jendelanya masih terbuka?


Young Shin segera menutup jendelanya lalu bersiap untuk tidur.
Young Shin: Tentu saja ayahku rajanya tukang omel, Chae Chi Soo, tetap saja, aku tetap penasaran. Orang tua macam apa mereka? Kenapa mereka meninggalkanku? Ya, aku tak menyalahkan mereka karena aku bertemu ayahku saat ini sebagai akibat mereka meninggalkanku. Aku hanya ingin bertemu mereka sekali. Aku berharap bisa melihat mereka meski dari jauh, orang-orang yang disebut ibu dan ayahku.


*****
Keesokan paginya, Young Shin harus berangkat menuju ke tempat kerjanya tapi terlambat. Dia harus berlari menuju ke tempat pemberhentian bus.
Lalu aku merasa bisa yakin bahwa aku orang sungguhan dan bukan robot. Mimpi pertama dan keduaku, keduanya terasa seolah jaraknya lebih jauh dari 10 juta Km. Meski itu agak terlalu jauh, aku percaya bisa sampai. Jika kau tidak menyerah, mimpi menjadi kenyataan, dan jika kau ditakdirkan, maka kau akan bertemu.” Benak Young Shin.


Jung Hoon juga tengah memantau dan mencari keberadaan Young Shin. Bibi Min Ja memberikan beberapa ciri – ciri Young Shin.
Bingo. Tepat saat itu Young Shin muncul dan berlari menuju ke bus. Dia langsung menghentikan bus yang sudah bersiap melaju.


Tak ada tempat duduk, Young Shin terpaksa berdiri dan tak lama seorang dengan pakaian serba hitam ikut masuk. Yap. Jung Hoon berdiri didekat Young Shin.
Mobil tiba – tiba mengerem, tak sengaja Young Shin yang tengah mengambil sesuatu dari tas –nya terkejut. Dia pun jatuh dalam pelukan Jung Hoon.



******
Banyak banget misterinya yah. Apasih keterkaitan antara Young Shin dan Moon Ho. Apa jangan – jangan Young Shin anak Myung Hee? Tapi kan Ji Han sudah meninggal.
Dan apa yang membuat Healer ingin menyendiri? ^_^

Related Posts:

0 Response to "Sinopsis Healer Episode 1 Part 2"

Posting Komentar