Sinopsis Healer Episode 2 Part 2

Sinopsis Healer Episode 2 Part 2

Moon Ho masuk ke ruang kerja Moon Shik, ia dengan hati – hati berjalan menuju rak sambil melihat kondisi sekeliling. Ada sebuah CCTV yang terdapat diruang kerja tersebut. Dia melihat – lihat buku lalu memilih salah satu buku yang terdapat disana.

Moon Ho berdiri membelakangi CCTV agar tak terlihat lalu membuka buku besar itu dan disalamnya terdapat sebuah kamera kecil yang ditempatkan ditengah buku tersebut. Moon Ho mengganti kameranya lalu kembali meletakkan buku yang sudah terdapat lubangnya itu.



Moon Ho memasang kartu memori –nya setelah ia pergi dari rumah Moon Shik. Dia sana ia melihat rekaman ketika Pelayan memberikan sebuah barang yang dikirim oleh Healer.
Haruskah kita singkirkan mereka (Seong Cheol dan Healer) bersama?” tanya Moon Shik pada pelayannya.
Bahkan Healer sulit ditemukan. Dan meskipun kita bisa menemukannya, saya dengar dia memiliki kemampuan terbaik.



Saat Moon Ho menonton rekaman tersebut, sebuah panggilan mengintrupsinya. Dia adalah rekan Moon Ho dilaboratorium dimana dia mengirimkan kuku Young Shin untuk di tes. Dalam hasil tes DNA itu terdapat kecocokan 99,999%. Rekannya tak tahu apakah ini perlu mendapatkan ucapan selamat atau tidak. Tapi ini sampelnya adalah wanita. Jadi ini pastinya ibu dan anak.
Moon Ho begitu terpaku tak bisa berucap mendengar berita tersebut.



*****
Jung Ho bekerja sendirian merampungkan semua misi yang dibebankan padanya. Dia menyamar menjadi tukang bersih – bersih, tukang angkut maupun dokter untuk bisa menjalankan tugasnya.
Aku seorang pesuruh. Aku melakukan ini sejak usia 20 tahun. Jadi aku telah melakukan ini selama 8 tahun. Aku juga cukup bagus. Kalau boleh jujur, aku yang terbaik di bidang ini. Jadi aku sedikit mahal. Jika tak melibatkan pembunuhan, aku akan melakukan apa saja. Aku tak peduli tentang etika atau keadilan. Klienku adalah etika dan keadilanku. Saat aku harus mencuri demi klienku, itu tak masalah buatku. Karena itu, saat mencuri atau memata-matai, jangan menyebutku seorang pencuri atau mata-mata, karena aku hanya seorang pesuruh.



Jung Ho berhasil menyusup ke tempat komputer server sebuah rumah sakit, dia kemudian memasang smartphone –nya lalu mendownload semua data yang ada disana. Disisi lain, Bibi Min Ja bekerja untuk meng-hack dan mengambil seluruh data yang sudah Jung Ho dapatkan.
Seorang karyawan wanita masuk dalam ruangan tersebut untuk mengecek kondisi sambungannya dan Jung Ho lincah bersembunyi diatas lemari.



Download complete. Jung Ho beranjak turun lalu melepas USB ponselnya. Alarm berbunyi seketika itu pula dan dengan licin Jung Ho berjalan dari arah yang berlawanan menghindari petugas.
Petugas kelabakan mencari sang pencuri data dan tak seorang pun menyadari kalau pencuri itu adalah Jung Ho yang berpakaian ala anak sekolah yang polos.



Jung Ho sudah kembali berubah menjadi dirinya dengan menggunakan pakaian serba hitam.
Dalam ponselku hanya ada 3 nomor. Ahjumma, rekanku dan jasa pengantar ayam goreng kesukaanku. Nomor teman-teman sekolahku? Aku tak menyimpannya. Aku tak mengerti kenapa aku harus membutuhkan mereka. Ah, aku sungguh tidak tahu.


*****
Jung Ho bersiap memakan makanan instan yang ia hangatkan di microwave. Baru sempat membuka makanannya, dia sudah diganggu oleh Bibi Min Ja. Dengan malas ia mengangkat panggilan tersebut, dia celingukan. Apa kau memasang kamera tersembunyi? Sumpah, kau selalu menggangguku tiap kali aku mencoba untuk makan.
“Kau tak bisa menyebut itu makanan. Kaki babi dan ayam dari layanan pesan antar hanyalah makanan tak sehat.”
Jung Ho semakin yakin kalau Bibi Min Ja memasang kamera dirumahnya.


Bibi Min Ja memberitahukan bahwa mungkin apa yang mereka kirimkan kemaren benar – benar cocok. Jung Ho dengan santai bertanya, apakah uangnya sudah disetorkan?
“Dia menyetor uangnya dengan cepat. Selain itu, dia memberi tugas kedua.” Tutur Bibi Min Ja. “Ada tujuh poin dalam daftar. Dia meminta kita untuk menyelidiki semuanya.”



Bibi berkata kalau mereka akan mendapatkan bayaran setiap menjalankan setiap poin. Jung Ho cukup senang dengan cara ini.
Dia berjalan menuju mesin fax, dia menerima tujuh poin yang harus ia kerjakan dan semua poin itu membuatnya terkesiap. “Apa – apaan ini?”


Jung Ho mulai beraksi dengan menyamar sebagai pelajar culun. Dia memperhatikan Chi Soo dari kejauhan.
“Pertama, cari latar belakang keluarga gadis itu. Apakah dia ditelantarkan sebagai anak atau tidak?”
Jung Ho mengubah kacamata –nya agar sesuai dengan penampilannya saat ini. Bibi memperingatkan kalau kacamata itu sama seperti yang biasa dia gunakan. Hanya saja kekuatan baterainya agak lemah jadi jangan lupa di cas.



Jung Ho masuk ke cafe dan segera disambut oleh Paman. Disana dia melihat – lihat kondisi sekitar rumah itu.
Chae Young Sin, sekarang dia hanya tinggal dengan ayah angkatnya dan tak ada orang lain. Ayahnya adalah Chae Chi Soo. Dia di adopsi saat dia berusia 8 tahun. Chae Chi Soo lahir tahun 1968 dan dia seorang pengacara. Pekerjaan sampingannya, pemilik cafe. Ada kantor pengacara didalam cafenya.” Jelas Bibi Min Ja.



Paman menegur Jung Ho, apa dia mau makan sesuatu? Jung Ho bersikap seperti bocah culun dan membetulkan kacamatanya. Tapi dia sebenarnya sedang mengambil gambar paman untuk mengetahui identitasnya.
Chae Chi Soo dikenal peduli pada klien-kliennya, bahkan setelah kasus mereka diajukan. Setiap akhir pekan, dia selalu menolong klien-kliennya dalam hal apapun. Orang yang menerima pesananmu, dia seorang pencopet dan tak ada riwayat apapun. Terakhir kali dia masuk penjara 7 tahun lalu dan sejak itu, dia bekerja di cafe. Berarti, Chae Young Sin hanya memiliki seorang ayah angkat dan ibu angkatnya meninggal pada tahun 2001.” Jelas Bibi Min Ja begitu mendetail.




Young Shin turun dari lantai dua, sedangkan Jung Ho memperhatikannya dari kejauhan. Young Shin bercerita kalau dia merasa begitu frustasi karena ulah dari pencuri psyco kemaren. Dia tak bisa tidur dan mengalami mimpi buruk. Young Shin meminta diputarkan lagu galau.
“Ini bukan lagu galau. Ini lagu yang lembut.”



DAN DARRR. Lagu lembut yang diputar oleh Chi Soo sungguh mengejutkan dan sama sekali tak ada sisi lembutnya sama sekali bahkan sampai membuat Jung Ho dan Bibi Min Ja tersedak mendengar suara hentakan lagu itu.
Chi Soo menari dan menyanyi mengikuti alunan lagunya disertai dengan Young Shin yang menari dengan gila bersama ayahnya.




Jung Ho cengo melihat dua ajaib yang sekarang tengah menari. Paman yang tadinya menggunakan cangkir untuk menutup telinga memberikan isyarat pada Jung Ho. Seolah dia berkata, udah biasa. Jangan kaget ya, mereka memang aneh.
Bibi Min Ja sama cengo –nya seperti Jung Ho.




Jung Ho melaporkan dengan tulisan, “Tidak ada bukti dia anak yang ditelantarkan. Tidak ada bukti dia anak yang ditelantarkan. SAMA SEKALI TIDAK ADA.”


Dalam perjalanan menuju tempat kerja, Young Shin masih terfikir dengan lagu tadi dan sesekali menari – nari dijalan. Jung Ho sudah bersiap disana dan ketika Young Shin melintas, ia berpura – pura menabrak Young Shin lalu menyelipkan sebuah alat pelacak di tas –nya.
Young Shin sejenak merasa aneh dengan Jung Ho yang menggunakan pakaian serba hitam tapi tak begitu perduli dan melanjutkan perjalanan.


Kedua, cari tahu pekerjaan dan apa yang dikerjakannya. Dan bagaimana gayanya?” ucap Bibi Min Ja.


Young Shin mencoba untuk menemukan mobil Lee Joon Bi agar skandal yang akan ia beritakan semakin memiliki bukti. Dia berjalan kesana – kemari mencari mobil dengan nomor 3389425.
“Chae Young Sin, bekerja sebagai reporter untuk harian Sunday.” Jelas Bibi Min Ja.
Jung Ho dari kejauhan memperhatikan Young Shin, apa benar Young Shin itu reporter? Dia lebih mirip seperti pencuri mobil amatiran bahkan dia berkaca disebuah mobil yang memiliki BlackBox tanpa malu.



Young Shin ribut kesana kemari malah tanpa sengaja memergoki seorang pria menyiksa kekasihnya. Dia terkejut dan memperhatikan keduanya tapi seorang penjaga yang berada disana memelototi Young Shin agar dia segera pergi.



Young Shin berjalan pergi tapi dia tak sungguh – sungguh dan berhenti dibalik tiang untuk melihat apa yang terjadi.
Dan didalam mobil, Pria tadi semakin menyiksa wanita tersebut lalu memukul kepalanya dengan semakin keras. Young Shin terkesiap dan keluar dari persembunyiannya dengan reflek, “Tung. .gu..”
Ucapan Young Shin terhenti saat bodyguard kembali memelototinya dengan tajam.




Young Shin akan berjalan pergi tapi si Wanita malah keluar dari mobil dengan lemas dan tampak frustasi. Pria yang tadi menyiksanya seperti psikopat saja, setelah dia memperlakukan Wanita tadi dengan kasar. Dia tertawa lalu menyuruh Wanita itu untuk menggunakan lipstik dan merapikan tatanan rambut yang acak – acakan.
Sedangkan Si Wanita dengan patuh mengikuti saja perintah itu layaknya boneka.


Perhatian Young Shin tak lagi tertuju pada wanita itu setelah sebuah mobil terparkir, Lee Joon Bi. Young Shin berlari mengejarnya tapi Lee Joon Bi lebih cepat untuk masuk ke apartemen. Young Shin dari luar pintu meminta untuk membukakan pintunya tapi Lee Joon Bi tak kenal kibul langsung saja menaiki lift.
Young Shin dengan acak memencet tombol password untuk membuka pintu tapi tetap salah. Beruntungnya ada seorang yang memang mau masuk, Si Wanita yang tadi dipukuli dimobil.



Young Shin berlari menuju ke lift, dia memperhatikan di lantai berapa Lee Joon Bi berhenti. Ya. Lantai 9 dimana Oh Seon Joo tinggal.
“Ya, aku tahu dia pasti akan berhenti di lantai 9.” Girang Young Shin namun mulut cerewetnya langsung bungkam saat melihat wanita disebelahnya hanya diam dengan pandangan kosong.


Dalam lift, Young Shin khawatir karena Wanita disampingnya hanya diam bahkan dia membiarkan tas –nya menyentuh lantai seolah sudah tak lelah bahkan untuk menenteng tas. Lift sampai di lantai 5 dan pintu terbuka. Young Shin tanya, Apakah anda tidak turun?
Diam. Wanita tadi tak merespon tapi malah menangis tanpa suara dan pandangan kosong.
Lantai 9. Young Shin turun meninggalkan wanita tadi. Dia agaknya ragu meninggalkan wanita itu sendirian tapi bagaimanapun Young Shin harus menjalankan tugas.


Jung Ho berjalan menaiki tangga, dia berkata pada Bibi Min Ja kalau mungkin Young Shin bolos bekerja dan sekarang sedang mengejar pria yang membuatnya terobsesi. Memperhatikan Young Shin dari jauh membuatnya merinding saja. Young Shin lebih menakutkan dari pembunuh berantai.
Jung Ho melihat GPS, jaraknya dengan Young Shin sekitar 11 meter jadi ia rasa itu ada dilantai 9.
“Apa kau ingin tahu siapa yang tinggal di lantai 9?”
“Kurasa itu pria. Pria yang membuatnya terobsesi dan dia ikuti.”



Bibi Min Ja mengeluh dengan Jung Ho yang tiba – tiba bersikap rewel karena menerima tugas ini.
“Ahjumma, apa aku harus melakukan ini?” tanya Jung Ho.
Bibi membenarkan, mereka harus bisa mendapatkan rekaman Young Shin.
“Aku tak percaya kalau ini pekerjaan.” Keluh Jung Ho sekali lagi.


Young Shin sudah berubah menjadi seorang polisi patroli, dia mengaku sedang melaksanakan sebuah penyelidikan. Ia meminta agar pintunya dibuka.
Tak ada respon. Young Shin berpura – pura menghubungi kantor untuk memberitahukan bahwa ada salah satu penghuni apartemen yang tak mau bekerja sama.
Gertakan Young Shin cukup ampuh hingga akhirnya Oh Seon Joo bersedia membuka pintu.


Jung Ho menaiki lift pula, dia menuju ke lantai sembilan. Saat ia melihat ada tas yang tergeletak di lantai, Jung Ho yang sudah mengubur dalam jiwa sosialnya hanya menganggap lalu tas tersebut dan membiarkannya begitu saja.



Young Shin sibuk dengan kameranya ketika Jung Ho sampai dilantai sembilan. Young Shin memperhatikan ke dalam lift dan Jung Ho langsung menutup wajahnya dengan handuk. Jung Ho berniat menutup pintu lift –nya tapi ditahan oleh Young Shin.
“Di mana gadis itu? Pemilik tas itu. Apa kau tak melihatnya?” tanya Young Shin dan dijawab gelengan oleh Jung Ho.
Young Shin dilema, antara mendapatkan foto eksklusid Seon Joo atau melihat keadaan wanita tadi. Pintu lift hampir tertutup. Young Shin bukan orang yang bisa mengabaikan lingkungan begitu saja, dia menahan pintu tersebut untuk mencari wanita tadi.



Young Shin sampai di lantai atas. Dia berlarian memencet bel tiap apartemen tapi tak satupun yang menyahut. Young Shin memang sudah mempunyai feeling sepertinya hingga dia buru – buru menaiki tangga menuju rooftop.



Dan tepat sekali, Wanita tadi sudah berdiri ditembok pembatas dan bersiap terjun bebas dari ketinggian. Young Shin gugup dan mengajak wanita tadi bicara, dia akan mendengarkan apapun yang ia bicarakan.
Wanita tadi bersiap melangkahkan kakinya.
Young Shin semakin gugup, ia juga nampak takut sendiri dan memalingkan wajah.



“Ahh. . . Aku juga pernah melakukan hal serupa saat usiaku 7 tahun. Saat usia 7 tahun, aku berdiri disana, di posisimu itu. Saat itu, setiap orang yang mengenalku, pergi meninggalkanku. Ibuku, ayahku, mereka berdua membuangku. Mereka bilang aku ditemukan disebelah tong sampah saat aku berusia 5 tahun. Dan, aku dibawa ke 5 panti asuhan berbeda. Aku diadopsi dan kemudian dikembalikan ke panti. Diadopsi dan dipukuli, Jadi itu sangat menyakitkan. Terlalu pedih hingga rasanya ingin mati.” Cerita Young Shin menahan tangis –nya.


Jung Ho berada disana pula tapi dia sepertinya tak tega untuk melihat apa yang terjadi hingga ia melepas kacamatanya dan membiarkan Bibi Min Ja sendiri yang merekamnya.


Young Shin mengaku bahwa saat itu dia merasakan dingin seperti hari ini pula, lukanya juga terasa begit sakit. Tulang rusuknya patah.
Tapi sekarang, Young Shin sudah tak merasakan sakit lagi. Dia yakin kalau saat menyakitkan pasti ada tapi semuanya juga akan berlalu. Jika dia mau bertahan sedikit lagi. .  semua akan berlalu.



Young Shin mengulurkan tangannya, “Percayalah. Ini sungguh akan berlalu. Aku, Juga sudah melaluinya.”
Wanita tadi tak bisa menahan kesedihannya lagi, perlahan ia mendekatkan tangannya dan dengan sigap Young Shin meraih tangan tersebut.



Jung Ho mematikan kacamatanya, dia rasa sudah cukup. Bibi Min Ja protes karena mereka harus merekamnya tapi Jung Ho tak perduli, ia pun pergi meninggalkan Young Shin menenangkan wanita tadi.




*****
Tak lama setelahnya, video ungkapan kisah Young Shin itu sudah sampai di tangan Moon Ho.
Ibuku, ayahku, mereka berdua membuangku. Mereka bilang aku ditemukan disebelah tong sampah saat aku berusia 5 tahun.
Moon Ho menjeda video tersebut, membiarkan dirinya siap untuk mendengar kisah pilu Young Shin. Ditariknya nafas dalam – dalam.
Waktu itu musim dingin. Dan sungguh terasa sakit dibagian yang kena pukul. Tulang rusukku patah..
Moon Ho tak tahan lagi, dia menutup laptopnya sesegera mungkin.



[FLASHBACK. Di Sebuah Tempat Penghancuran Mobil]
Moon Ho kecil bermain dengan menenteng sapu tangan yang semalam digunakan Myung Hee untuk mengelap baju –nya. Moon Shik memanggil Moon Ho, dia tanya apakah sapu tangan itu milik Myung Hee?
Moon Ho mengangguk.
“Kalau begitu, biar aku yang mencucinya. Karena ini harus dicuci dengan bersih.” Pinta Moon Shin dan Moon Ho memberikannya sukarela.



Moon Ho bermain – main didalam mobil. dia memperhatikan ada Myung Hee dan Gil Han yang duduk bersama dan saling ledek. Keduanya tampak riang bersama dan sangat jelas kalau mereka saling menyukai.
Disisi lain, Moon Shik menatap keduanya dengan pandangan benci akan kedekatan mereka. Dia meremas sapu tangan milik Myung Hee yang didapatnya dari Moon Ho.




[FLASHBACK]

Disebuah TKP, sudah tampak beberapa polisi yang menyisir bukti ditempat tersebut. Seorang polisi berkacamata menuju kesana, dia Polisi Investigator Yoon. Seorang polisi yang ada disana bertanya, siapa dia?
Investigator Yoon menunjukkan kartu namanya.
“Polisi Cyber? Apa yang kau lakukan di sini?”
“Jadi korban dilempar keluar saat kereta sedang melewati jembatan? Dan tak ada yang tahu apa korban masih hidup atau mati saat dilempar keluar?” tanya Investigator Yoon mengabaikan pertanyaan polisi tadi.


Polisi itu heran karena Investigator Yoon sudah tahu.
“Aku membaca laporannya. Menurut laporan, ada sebuah catatan yang ditemukan dalam sakunya. Bisakah aku melihatnya?”
Polisi semakin heran, dia baru membuat laporannya dua jam yang lalu tapi kenapa dia sudah tahu. Bagaimana kau bisa datang dari Seoul dengan cepat?
“Ini sudah 2 jam 40 menit. Boleh kulihat?”



Polisi memberikan bukti tersebut dan Investigator Yoon berusaha mendapatkan gambarnya. Polisi melarang mendapatkan gambarnya karena mereka belum memastikan apakah kasus itu adalah pembunuhan atau bukan. Investigator Yoon menunjukkan kalau itu adalah email milik healer. Orang yang sudah ia cari keberadaannya selama 5 tahun.
Polisi berfikir sejenak sampai akhirnya membiarkan Investigator Yoon mengambil gambarnya.


******
Jung Ho masih mengintai Young Shin. Bibi Min Ja memberitahukan kalau client mereka sudah tak membutuhkan poin ke 5, 6 dan 7 tapi client menginginkan apa itu mimpi Young Shin.
Jung Ho menghela nafas dan menganggap ini sebagai gurauan. Ia menyarankan pada Bibi Min Ja untuk menjalankan tugas ini saja. biasanya wanita akan aktif di jejaring sosial, blog atau yang lainnya.
“Hey, Healer. Apa kau ingin kencan buta dengannya? Lalu kau bisa bertanya padanya tanpa ada kecurigaan. Permisi, apa impian dalam hidupmu? Siapa namamu? Berapa nomor telponmu?


Dari pada menjalankan ide gila Bibi Min Ja, Jung Ho memilih untuk menyusup ke rumah Young Shin layaknya spiderman. Dia merayap dan melompat kesana kemari menuju ke kamar Young Shin.
“Hey. Kau mau apa?”
“Aku mau melakukan pekerjaanku. Menghasilkan uang.”
Jung Ho mencari buku harian dan semacamnya di kamar Young Shin. Bibi Min Ja sendiri tak yakin, apa masih ada gadis yang menulis dijaman sekarang.



Saat Bibi Min Ja sedang makan, dilayar monitornya ada pesan peringatan.


Young Shin membawa wanita yang ditolongnya ke rumah. Dia menunjukkan beberapa bagian di rumah dan mempersilahkan dia untuk mandi.


Bibi Min Ja membaca sebuah berita dimana diberitakan kalau Seong Cheol telah mati dan ada nama Healer disebut disana.
Disana juga menunjukkan beberapa foto CCTV Healer yang tengah bersama dengan Seong Cheol.
Bibi Min Ja terbelalak.



Young Shin masuk ke kamar lalu menyalakan lampu, dia mencarikan baju ganti untuk Wanita yang ia tolong.  Berhentilah bekerja dan sembunyilah untuk sementara waktu.
Jung Ho untungnya sudah bersembunyi.


Selepas kepergian Young Shin, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Bibi Min Ja memberitahukan kalau Jung Ho sudah menjadi buronan. Jung Ho menganggap sepele, sudah biasa juga kan.


“Tapi mereka menyebutmu tersangka pembunuhan.”
“Kenapa?” tanya Jung Ho agak terkejut.
“Go Sung Cheol telah meninggal. Berhentilah bekerja dan sembunyilah untuk sementara waktu. Keluar sekarang juga.”



Jung Ho masih terpaku hingga membuat Bibi Min Ja menyuruhnya untuk bergegas pergi.
“Aku harus berada di samping gadis ini lebih lama lagi.”
“Apa maksudmu? Kau sekarang tersangka pembunuh...”
“Kau memintaku mencari tahu impiannya. Klien kita ingin mengetahui impian gadis ini yang sebenarnya. Maka aku harus berada disisinya untuk mencari tahu.” Ujar Jung Ho terus memperhatikan poster besar yang menampilan Moon Ho dan juga ada foto dirinya disana. Dia tersenyum seolah tertarik untuk mengetahui lebih dalam.


*****


Bersambung Ke Episode 3

Related Posts:

0 Response to "Sinopsis Healer Episode 2 Part 2"

Posting Komentar