Sinopsis Kill Me Heal Me episode 2 part 2

Sinopsis Kill Me Heal Me episode 2 part 2

Pada part sebelumnya diceritakan kalau Se Gi menembak Ri Jin dan mengikutinya sampai ke rumah sakit walau Ri Jin mengatakan kalau dia tak menyukai pria seperti Se Gi. Namun sayang kekecewaan yang harus Ri Jin terima saat mendapati pria yang mengajaknya kecan malah sekarang tak mengenalnya lagi. Apa yang akan terjadi pada mereka berdua? Yuk kita lanjutkan lagi sinopsisnya.



Do Hyun keluar rumah sakit dengan terburu-buru, tepat disaat itu Kepala  Ahn datang dan Do Hyun langsung merebut mobil yang dinaiki Kepala Ahn setelah memberitahunya kalau Se Gi sudah mengancam dr Seok. 

****

Dengan kesal Ri Jin masuk toilet untuk berganti baju dokternya lagi. Diapun teringat kembali saat Se Gi berkata, “Ingatlah waktu saat aku jatuh cinta padamu.”

Namun Ri Jin tak mau perduli lagi, dengan perasaan yang masih sangat kesal, Ri Jin pun menyikat giginya. Dia kemudian teringat lagi saat Do Hyun mengatakan kalau semua itu hanyalah salah paham. Dan mengingat itu tambah membuat Ri Jin kesal.

Euuum kasian Ri Jin, dia gak tahu kalau orang yang ditemui adalah orang yang berbeda namun punya tubuh sama. 

****

Di dalam mobil, Do Hyun mengganti bajunya sambil menyetir. Selesai berganti baju, Do Hyun berusaha menelpon Chae Yeon.  Setelah lama mendengar nada tunggu, akhirnya teleponnya diangkat oleh Chae Yeon. 

****

Sekarang Do Hyun sudah berada di depan rumah Chae Yeon. Melihat wajah Do Hyun yang babak belur, Chae Yeon pun mengira kalau dia habis berkelahi. Dia berkata kalau dia tak mengira kalau mahasiswa baik yang hanya menggunakan tangannya untuk merebut  pensil bisa berkelahi juga. Chae Yeon hendak menyentuk luka yang ada di kepala Do Hyun, namun Do Hyun menangkap tangannya. Do Hyun berkata kalau ada sesuatu yang harus dia katakan pada Chae Yeon. Karena Do Hyun berkata kalau hal itu adalah hal yang penting, jadi Chae Yeon pun menyuruhnya mengatakannya.

“Mulai sekarang, jika aku mengagetkanmu dengan kata2 dan tindakan yang seakan bukan diriku, abaikan saja.”

“Apa?” tanya Chae Yeon tak mengerti.


“Jika aku memperlakukanmu dengan buruk atau mengunjungimu tengah malam atau menelponmu untuk keluar, atau melewati batas, itu bukan aku.” Ucap Do Hyun dengan serius tapi Chae Yeon malah mengiranya mabuk. Namun Do Hyun tetap memberitahu Chae Yeon kalau ada seseorang yang berwajah sepertinya dengan nama yang berbeda dan melakukan sesuatu yang tak biasa dia lakukan maka itu bukanlah dirinya. Jadi dia meminta Chae Yeon untuk menjauhinya sejauh mungkin. 

Chae Yeon tertawa mendengarnya karena dia merasa aneh dengan sikap Do Hyun itu. Tepat disaat itu terdengar suara Ki Joon yang bertanya tentang wine mana yang ingin dia buka. 

“Aku sedang minum wine bersama Ki Joon. Kau mau ikut?” tanya Cheon Yeon karena Do Hyun sudah terlanjur mendengar suara Ki Joon.

“Oh, tidak usah. Aku pulang saja.” Jawab Do Hyun yang berusaha menahan rasa kecewanya dan langsung pergi. 


Sebelum Do Hyun pergi, dia berbalik lagi dan berkata pada Chae Yeon kalau dia sangat berterima kasih atas telepon Chae Yeon saat malam natal kemarin, karena baginya itu sangat menghangatkan dan membahagiakan. 

Saat berjalan menuju mobilnya, Do Hyun terhenti sejenak dan kita melihat matanya berkaca-kaca. Euuum.... Do Hyun sepertinya benar2 menyukai Chae Yeon. Dan dia cemburu karena Chae Yeon lebih dekat dengan Ki Joon. 

****

“Wanita ini tidak punya rasa takut. Setelah bersamaku dengan baju mandi, bagaimana mungkin kau mengundang Do Hyun?” gerutu Ki Joon sambil menuangkan wine ke dalam gelas. Dia merasa kalau dia sedang bersaing dengan Do Hyun untuk mendapatkan Chae Yeon. Mendengar itu Chae yeon bertanya apa Ki Joon merasa kalau dirinya sekarang adalah milik Ki Joon. Ki Joon pun berkata kalau bukankah Chae Yeon menikmati waktu bersamanya.

“Cinta murni seorang pria adalah mimpi para wanita.” Jawab Chae Yeon yang sepertinya menikmati kenyataan kalau Do Hyun sangat menyukai dirinya. Ki Joon lalu bertanya apa Do Hyun tau kalau Cheo Yeon adalah seekor rubah. 

“Jika dia tahu, dia akan lebih tertarik. Itu lebih seksi daripada konsep persahabatan anak2.” Jawab Cheo Yeon dengan pedenya dan Ki Joon hanya bisa menggelengkan kepalanya.

****

Di mobil Do Hyun terus teringat pada kata2 dr Seok yang mengatakan kalau Se Gi menjadi lebih kuat karena dia punya sebuah tujuan. Do Hyun menangis karena takut, Se Gi benar2 akan mengambil tubuhnya dan menyakiti Chae Yeon. 

( adeuuuh..... karakter Do Hyun melow banget yah.)


Do Hyun menghentikan mobilnya dan kemudian melihat dirinya di cermin, “Dengar Shin Se Gi, jika kau menyentuh teman2ku, kau mati! Kau mengerti? Aku lebih baik mati untuk menyingkirkanmu. Jika aku tidak hidup, maka kau juga tidak. Jika kau tambah kuat, aku akan semakin kuat! Kau mendengarku, Shin Se Gi? Kau mendengarku bangsat?” teriak Do Hyun dan menangis.

****


Do Hyun sampai di rumahnya dan disana sudah ada Kepala Ahn yang menunggunya. Pada Kepala Ahn, Do hyun berkata kalau mulai sekarang dia akan menetap di Korea. Karena dia tahu Se Gi punya tujuan di korea, jadi walaupun dia kembali ke Amerika lagi, pasti Se Gi tidak akan tinggal diam dan akan membuat dirinya naik pesawat lagi.

“Aku harus menghadapinya secara langsung.” Ucap Do Hyun sambil melihat cermin. Do Hyun juga mengaku kalau dia punya tujuan pendek yaitu jadwal pertemuan selama 3 bulan.  Sampai pasa saat itu, tak boleh ada sesuatu yang terjadi padanya. 



Untuk menuju 3 bulan itu, Do Hyun sangat menjadwal kehidupannya di rumah. Bangun pagi tepat pada pukul 6.50 dan dia dibangunkan oleh alarm yang dia pasang. Pada saat tidur, dia akan mengunci dirinya di dalam rumah. Dan saat dia terbgun, dia akan memastikan kamera cctv yang dia pasang bisa memantaunya. Selain semua itu, Do Hyun juga membuat ruangan yang bisa dia gunakan untuk olahraga dan itu dia gunakan saat dia stres atau merasa takut. Karena semua karakter yang ada di dalam tubuhnya bisa langsung menyerang saat dia merasakan hal itu. Oleh sebab itu, Do Hyun ingin dia bisa mengontrol emosi dan kondisinya sendiri. Do Hyun lalu mengatakan kalau hal terkhir yang harus dia punya adalah psikiater rahasia, karena Se Gi sudah pernah menyerang dr Seok, jadi akan berbahaya jika dia tetap meminta dr Seok yang mengobatinya. Do Hyun ingin mencari psikiater yang bisa merahasiakan penyakitnya sampai mati.

****

“Aku akan menjaga rahasiamu sampai aku mati, jadi ceritakanlah.” Ucap Ri Jin yang berusaha merayu nona Husky agar dia mau bercerita tentang bagaimana cara dia bisa kabur. Hhehehh.... apa yang Ri Jin katakan seperti bersautan dengan apa yang Do Hyun katakan. 

(Euuuum,,,, Ri Jin kah yang nantinya akan menjadi dokter rahasia Do Hyun, tapi kan Se Gi sangat menyukai Ri Jin, apakah itu akan membahayakannya. Kita lihat nanti saja lah. Sekarang kita lanjutkan saja sinopsisnya.)

Walaupun Ri Jin sudah berkata seperti itu, nona Husky tak perduli dan dia tetap menutupi tubuhnya dengan selimut. Ri Jin pun berkata kalau nona Husky menolak di obati dan tidak mau minum obat, maka dia akan lebih lama berada di rumah sakit. 

“Tempat ini dan rumahku, keduanya adalah penjara. Hanya ada dokter dalam rumahku begitu pula di rumah sakit. Semua dokter di rumahku gila karena mereka tidak bisa membuatku jadi dokter dan dokter di rumah sakit jadi gila karena mereka menjadikanku pasiennya. Dokter bukankah kau harus mengatakan sesuatu ? aku tahu aku tak bisa pergi. Aku hanya ingin hidup dengan berdansa. Apa itu sesuatu yang dikatakan gila?” ucap nona Husky dan Ri Jin pun mengajaknya pergi berdansa bersama. Tapi semua itu ada syaratnya, nona Husky harus mau minum obat dan menerima perawatan dulu. Ri Jin berjanji akan mengajak nona Husky pergi saat dia libur kerja.

“Kalau begitu kita bisa pergi sekarang, kau libur hari ini!” ucap nona Husky yang langsung bangkit dari tidurnya. Melihat Nona Husky, Ri Jin langsung kaget karena melihat mata nona Husky yang berwarna. Dengan pedenya nona Husky berkata kalau orang2 bilang dia terlihat seperti Siberian Husky, jadi karena itu dia mengubah matanya. 


“Ini warna senja twilight. Sedang populer di klub belakangan ini.” Ucap nona Husky sambil bergaya cherribell.


“Iyakah?” tanya Ri Jin tak percaya.

“tentu saja, mirip make-upnya Baekhyun EXO. Masa kau tidak tahu?” ucap nona Husky namun Ri Jin masih tidak yakin. Melihat ekspresi itu, nona Husky menganggap Ri Jin aneh, karena tidak tahu hal itu, padahal Ri Jin punya bakat mem-booking pria. 

“Booking? Siapa? Aku?” tanya Ri Jin tak percaya.

Ri Jin lalu kelaur ruangan sambil terus teringat pada apa yang nona Husky katakan. Nona Husky berkata kalau Ri Jin tak usah membantah, karena kabar tentang hal itu sudah menyebar di rumah sakit. 

“Mereka semua bilang kalau kau bertemu seorang pria saat mencari seorang pasien. Tapi kau dicampakkan setelah 2 jam. “ 



Apa yang dikatakan nona Husky memang benar, Ri Jin memang sedang menjadi pembicaraan dirumah sakit. Semua pegawai rumah sakit juga menertawainya. 

Bahkan rekan kerjanyapun bergosip tentang nya sambil menikmati pizza. Tanpa mereka sadari, Ri Jin mendengar apa yang mereka katakan. Kesal, Ri Jin pun menghampiri mereka bertiga. Ri Jin berusaha menjelaskan kalau pria itulah yang mengikutinya karena menyukainya dan pria itu langsung pergi karena dia sedang sibuk. Jadi yang sebenarnya dia tidak membooking seorang pria. Ri Jin sampai terbawa emosi menjelaskan tentang hal itu.

Tepat disaat itu, teman Ri Jin muncul dan membawa jaket Se Gi yang ketinggalan. Dokter wanita itu berkata kalau pencucinya menyuruhnya untuk membawa jaket itu pada Ri Jin. 

“Ini bukan mem-booking!” teriak Ri Jin dengan kesal pada dokter wanita itu dan pergi. Setelah Ri Jin pergi ke tiga dokter pria tadipun langsung tertawa terbahak-bahak. 

****

Ri Jin hendak membuang jaket itu, tapi dia berbalik lagi untuk mengecek jaket itu mahal atau tidak. Saat dilihat ternyata jaket itu adalah buatan itali. Tak tega membuangnya, Ri Jin pun memutuskan untuk menelpon Se Gi, namun sayang tak diangkat, karena sekarang si pemilik tubuh Se Gi sedang berkonsentrasi dalam yoganya. Kesal karena telponnya tak diangkat, Ri Jin pun memasukkan kembali jaket itu ke dalam tempat sampah.

****


Ri Jin pulang ke rumah dan ternyata dia membawa pulang jaket itu. Ri Jin meyakinkan dirinya sendiri kalau alasan dia membawa jaket itu bukan karena perasaan ataupun harapan, tapi karena jaket itu terbuat dari kulit sungguhan dan buatan Italia. 

Saat hendak turun mobil, Ri Jin terkejut karena ayahnya sudah berada di depan pintu mobil. Ayahnya melihat jaket yang Ri Jin bawa dan dia mengira kalau jaket itu untuknya. Tanpa mendengar ucapan Ri Jin yang berkata kalau jaket itu bukan untuknya, si ayah langsung membawanya masuk ke rumah dan memakainya. 


Tuan Oh sekarang sudah memakai jaket itu dan bergaya seperti cherribell. Ntah dia bergaya seperti itu karena saking senangnya dengan jaket itu, atau karena dia punya ganguan mental. Kurang tau juga. Tapi ayah Ri Jin memang sedikit aneh. 

Tuan Oh seperti tak mau mendengar setiap Ri Jin mengatakan kalau jaket itu bukan untuknya, dia terus saja beranggapan kalau jaket itu Ri Jin belikan padanya. Tuan Oh begitu menyukai jaket itu, bahkan dia mengira kalau darah yang ada di jaket itu adalah darah yang sengaja dibuat untuk menambah keindahan pada jaket. 

Ri Jin terus berusaha membuat ayahnya melepas jaket itu, dengan mengatakan kalau jaketnya kekecilan untuk ayahnya. Tapi Tuan Oh tidak peraya, dia beranggapan jaket itu pas untuknya. 


Tepat disaat itu, ibu Ri Jin keluar dan dia sangat senang saat melihat Ri Jin datang. Ibu dan anak itupun langsung berpelukan, saking senangnya. Karena Tuan Oh baru berhasil menangkap seekor babi liar, jadi ibupun hendak membuat barbeque untuk menyambut kedatangan Ri Jin. 



Saat Ri Jin dan ibunya hendak masuk ke dalam rumah, Tuan Oh memanggil istrinya dan bertanya tentang jaket barunya. DeNgan kompaknya, Ri Jin dan Soon Young menjawab kalau “ITU TERLALU KECIL!!!!”

(adeuuuh... ini ceritanya ibu dan anak yah... tapi kayak seumuran.... ehehhehhe... ibunya terlalu muda, atau yang jadi Ri Jin yang ketuaan yah... uuuups!)

****

Ri Jin dan Soon Young sedang menusuk sayuran untuk berbeque mereka. Dari pembicaraan mereka, dapat ditarik kesimpulan, kalau memang ada sedikit masalah pada Tuan Oh, tapi dengan sifatnya yang suka menolong sesama, diapun banyak di sukai orang2. 

Ri Jin lalu bertanya tentang kakaknya, karena sejak dia datang, dia tak mendengar suaranya. Soon Young menjawab kalau Ri On sedang sibuk dengan tulisannya, dia bahkan menulis semalaman. Ibu pun mengira kalau Ri On mungkin sedang  tidur. 

“Bisakah kau menghentikan kakakmu dari menulis novel misteri? Dia Cuma bicara tentang orang2 sekarat. Dia menulis bukunya sendiri dan tidak tidur malam hari karena mimppi buruk.” Ucap Soon Young.

****


Ri Jin pun masuk ke kamar kakaknya, namun kakaknya tidak ada di kamar. Tanpa sengaja Ri Jin melihat potongan foto, dan itu membuatnya penasaran hingga dia berniat melihatnya. Namun saat dia hampir membuka pintu lemari dan melihat foto itu, Ri On datang dan mencegahnya. Dia tak mengizinkan Ri Jin melihat project-nya.

Kesal karena sudah dikagetkan, Ri Jin pun berkata kalau dia masuk kekamar Ri On untuk memberitahunya kalau ibu menyuruhnya keluar dan makan. 


Setelah Ri Jin pergi, Ri On membuka pintu lemarinya dan disana terdapat foto Do Hyun. Euuum... apa yang Ri On lakukan pada DO Hyun? Apa Ri On sedang ingin menulis tentang Do Hyun yang punya banyak karakter. Kalau memang benar, berarti Ri On tahu tentang penyakit Do Hyun donk... penasaran....????? tunggu aja kelanjutan dramanya.




Bersambung Ke Episode 2 part 3.



Related Posts:

0 Response to "Sinopsis Kill Me Heal Me episode 2 part 2"

Posting Komentar